Yogyakarta, Sekaltim.co – Kalimantan Timur kembali mencatatkan prestasi gemilang dalam pembangunan kepemudaan dengan meraih Peringkat 5 Nasional dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2024. Provinsi Kaltim berhasil mencapai skor 59,17, melampaui rata-rata IPP Nasional yang berada di angka 56,33.
Penghargaan ini diterima dalam acara Rapat Kerja Kepemudaan se-Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Novotel Kulon Progo, D.I. Yogyakarta, Senin 5 Agustus 2024.
“Kalimantan Timur kembali menorehkan prestasi gemilang dalam pembangunan kepemudaan dengan meraih Peringkat 5 Nasional dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2024, dengan skor 59,17, di atas rata-rata IPP Nasional yang berada di angka 56,33. Penghargaan ini mencerminkan komitmen dan kerja keras seluruh komponen daerah dalam meningkatkan kualitas hidup pemuda,” demikian keterangan tertulis Dispora Kaltim, Selasa 6 Agustus 2024.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga memberikan penghargaan khusus kepada Kalimantan Timur atas pencapaian luar biasa di beberapa domain:
1. Peringkat 1 Nasional dalam Domain Kesehatan dan Kesejahteraan
2. Peringkat 2 Nasional dalam Domain Pendidikan
3. Peringkat 4 Nasional dalam Domain Gender dan Diskriminasi
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta, menyampaikan bahwa IPP Indonesia tahun 2024 mencapai angka 56,33 persen, meningkat dari tahun 2023 (55,83) dan 2022 (55,33).
IPP diukur dari lima domain: pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
Nilai IPP tersebut diukur dari lima domain meliputi pendidikan, kesehatan & kesejahteraan, lapangan & kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi.
Banyak program yang dihadirkan serta ditawarkan Kemenpora untuk mendongkrak lima domain. Namun, tidak menutup kemungkinan diadopsinya program unggulan dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk pengembangan lima domain tersebut.
Menurut Deputi Isnanta jumlah pemuda di Indonesia mencapai 64 juta, untuk menyentuh jumlah yang besar itu harus dilakukan program yang berskala besar dan berkolaborasi antara pusat dan daerah sehingga memiliki dampak yang signifikan terhadap peningkatan IPP.
Nilai IPP yang diumumkan pada rakor tersebut yakni para pemegang skor tertinggi dari kelima domain sebagai berikut, pertama IPP terbaik domain pendidikan diraih DIY, Aceh, Sumbar, DKI Jakarta, Kaltim, Maluku, Maluku Utara.
Sedangkan domain kesehatan dan kesejahteraan diraih Papua dan Kaltim, Babel, Maluku Utara, Bali, Sulsel, Sulteng, Banten, Kalsel. Untuk domain kesempatan dan lapangan kerja diraih DIY, Sulteng, Bali, Sulawesi Tenggara, Kalteng, Sulbar, Bengkulu.
Adapun domain kepemimpinan dan partisipasi pemuda diraih DIY, Aceh dan Maluku, Maluku Utara, serta Gorontalo, NTB, Papua, NTT, Papua Barat, Sulut. Terakhir domain gender dan diskriminasi diraih DIY, Kepri, DKI Jakarta, Bali, Kaltim, Sumbar.
Rapat Kerja Kepemudaan ini merupakan implementasi Perpres 43/2022 tentang koordinasi strategis lintas sektor yang melibatkan 28 Kementerian/Lembaga (K/L). Tujuannya adalah menyinkronkan program-program kepemudaan dan meningkatkan IPP menuju Indonesia Emas 2045.
Kemenpora menawarkan beberapa program unggulan seperti Wiramuda, Collabs Rangers, Kreativesia, Pesta Prestasi, dan diskusi Klub Berkawan. Namun, tidak menutup kemungkinan adopsi program unggulan dari Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk pengembangan lima domain IPP.
Isnanta menekankan pentingnya program yang berdampak luas, mengingat jumlah pemuda Indonesia (usia 16-30 tahun) mencapai 64 juta jiwa.
“IPP merupakan salah satu instrumen penting untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan pemuda di Indonesia. Kita membutuhkan kenaikan yang tajam dari IPP ini untuk menghasilkan pemuda yang memiliki daya saing tinggi menuju Indonesia emas 2045,” tegasnya.
Pencapaian Kalimantan Timur dalam IPP 2024 mencerminkan komitmen dan kerja keras seluruh komponen daerah dalam meningkatkan kualitas hidup pemuda.
Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi provinsi lain untuk terus meningkatkan pembangunan di sektor kepemudaan. (*)