Kapolres Paser Tanggapi Aksi Damai Mahasiswa Soal Kasus Penganiayaan Muara Kate

Paser, Sekaltim.co – Merespons tuntutan percepatan penyelesaian kasus penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia di Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo, menegaskan komitmen kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut secara tuntas. Pernyataan ini disampaikan saat menemui massa aksi damai Aliansi Mahasiswa Paser di Simpang 5 Ex MTQ, Jalan Jenderal Sudirman, Tanah Grogot, Selasa sore 19 November 2024.

“Peristiwa ini telah kami tindak lanjuti sejak laporan pertama masuk pada 15 November 2024. Kami sedang melakukan penyelidikan intensif dan upaya pencarian terhadap pelaku tindak pidana ini,” ungkap Kapolres di hadapan massa aksi.

AKBP Novy menekankan bahwa pihaknya bekerja maksimal untuk mengungkap kasus tersebut secara cepat dan tepat.

Dalam aksi damai tersebut, sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti GMNI, POLNES, dan STIE menyuarakan tuntutan mereka untuk percepatan penyelesaian kasus dan jaminan keamanan bagi masyarakat Kecamatan Muara Komam.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Paser menyatakan, “Kami meminta rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat untuk percaya pada pihak kepolisian. Kami berkomitmen menjaga keamanan, terutama di Kecamatan Muara Komam.”

Sebagai bentuk keseriusan dalam menangani kasus ini, pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah strategis dengan meningkatkan intensitas patroli rutin di lokasi kejadian. “Anggota Polri bersama Forkopimcam Muara Komam akan terus bersinergi untuk memastikan keamanan masyarakat,” tegas AKBP Novy.

Aksi solidaritas mahasiswa tidak hanya berupa orasi damai, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk pemasangan spanduk solidaritas di Jembatan Sungai Tuak.

Selain itu, mereka juga menggelar aksi pembakaran lilin di Tepian Siring Sungai Kandilo sebagai bentuk penghormatan terhadap korban. Seluruh rangkaian aksi berlangsung dengan aman dan tertib, menunjukkan kedewasaan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi.

Kapolres Paser mengapresiasi cara penyampaian aspirasi yang dilakukan secara damai oleh mahasiswa. Ia juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menciptakan kondisi yang aman dan damai di Kabupaten Paser. “Kami mengimbau agar semua pihak tetap tenang dan tidak terprovokasi sembari menunggu hasil penyelidikan,” ujarnya menutup pertemuan.

Kasus penganiayaan yang terjadi di Dusun Muara Kate ini telah menarik perhatian publik dan menggerakkan solidaritas masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa. Komitmen Polres Paser dalam mengungkap kasus ini menjadi harapan baru bagi terciptanya rasa aman di wilayah Muara Komam dan sekitarnya.

Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa penyelidikan akan dilakukan secara profesional dan transparan. Langkah-langkah pengamanan yang telah diambil diharapkan dapat meredam keresahan masyarakat, sekaligus memberikan jaminan keamanan bagi warga Kecamatan Muara Komam.

Sementara itu, aksi solidaritas yang ditunjukkan oleh Aliansi Mahasiswa Paser mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap permasalahan di daerahnya. Melalui aksi damai ini, mereka telah berkontribusi dalam mengawal proses penegakan hukum dan keadilan di Kabupaten Paser. Aksi massa juga terjadi di Samarinda demi menuntut keadilan bagi korban kekerasan. (*)

Exit mobile version