Samarinda, Sekaltim.co – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Jalan M Said, Gang Family, RT 027, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, pada Jumat 13 September 2024, pagi. Insiden yang terjadi sekitar pukul 08.00 WITA ini menghanguskan 13 rumah dan meninggalkan puluhan warga tanpa tempat tinggal.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Samarinda, Hendra AH, menjelaskan kronologi kejadian. “Api pertama kali muncul dari salah satu rumah di depan SD 010. Bangunan yang terbakar terbuat dari kayu, sehingga api cepat menyebar ke bangunan lainnya,” ujarnya kepada wartawan di lokasi kejadian.
Saksi mata, Asnawi (52), seorang warga setempat, menceritakan pengalamannya. “Saya sedang berjalan di dalam gang ketika melihat kepulan asap hitam dari salah satu rumah warga sekitar pukul 08.00 WITA. Awalnya rumah yang terbakar itu kosong karena pemiliknya sedang berjualan. Api langsung membesar, membuat warga kalang kabut menyelamatkan diri,” tuturnya.
Menanggapi situasi darurat ini, Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda dengan cepat mengerahkan tim gabungan ke lokasi. Tidak kurang dari 13 unit tangki fire truck dari Disdamkar dan PMK swasta, serta 21 mesin portabel milik relawan dikerahkan untuk memadamkan kobaran api yang semakin membesar.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Disdamkar dan Penyelamatan Kota Samarinda, Teguh Setya Wardana, memaparkan tantangan yang dihadapi tim di lapangan. “Kendala utama adalah minimnya pasokan air dan kerumunan warga yang menonton, yang menghambat proses pemadaman,” jelasnya.
Meskipun menghadapi berbagai kendala, petugas pemadam kebakaran dan relawan berhasil mengendalikan api setelah berjuang selama lebih dari satu jam. “Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.20 WITA,” konfirmasi Hendra AH.
Setelah api padam, tim penyelamat segera melakukan assessment terhadap dampak kebakaran. Data sementara menunjukkan bahwa 13 rumah hangus terbakar, sementara 4 bangunan lainnya juga terdampak. “Kebakaran ini menyebabkan 54 jiwa dari 12 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal,” ungkap Teguh Setya Wardana.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, seorang warga dilaporkan mengalami luka bakar di tangan dan segera mendapat pertolongan medis. Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran, namun dugaan awal mengarah pada korsleting listrik.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan Polsekta Sungai Kunjang,” tegas Hendra AH, seraya menambahkan bahwa tim forensik akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan akar masalah dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (*)