Balikpapan, SEKALTIM.CO – Sebanyak 13.027 ekor kepiting bakau hidup senilai Rp837 juta diperiksa oleh Petugas Karantina Hewan Bandara SAMS, Kamis 22 Februari 2024. Kepiting bakau Kaltin ini akan diekspor ke Shanghai, Tiongkok.
Kepiting bakau atau Scylla serrata merupakan kepiting yang hidup di hutan bakau. Ciri khas kepiting bakau antara lain memiliki cangkang bulat tebal serta capit besar.
Kepiting ini memiliki warna coklat kehitaman pada karapas dan putih kekuningan pada bagian abdomennya.
Kepiting bakau banyak diminati pasar ekspor seperti Tiongkok karena memiliki kandungan gizi tinggi.
Sebelum dikirim ke negara tujuan, Petugas Karantina melakukan pemeriksaan fisik dan kelengkapan dokumen. Hal ini dilakukan agar kepiting dapat diterima dengan baik di negara tujuan.
“Pemeriksaan fisik memastikan kepiting dalam keadaan sehat, bebas hama penyakit, serta jumlah dan jenisnya sesuai laporan. Panjang karapasnya juga minimal 12 cm,” jelas Anton Panji Mahendra, Penanggung Jawab Karantina Hewan Bandara SAMS Balikpapan, melalui keterangan tertulis, Jumat 23 Februari 2024.
Setelah pemeriksaan fisik dan dokumen dinyatakan lengkap, kepiting bakau tersebut siap untuk diekspor ke Shanghai. Pemeriksaan ketat ini penting untuk memenuhi standar mutu dan kesehatan agar produk perikanan Indonesia diterima pasar internasional.
“Dokumen-dokumen yang dibutuhkan juga kami nyatakan lengkap sehingga kepiting tersebut siap untuk diekspor ke negara tujuan,” imbuh Anton.
Dengan prosedur pemeriksaan yang ketat ini diharapkan ekspor kepiting bakau dari Bandara SAMS terus meningkat. Bandara SAMS bisa menjadi salah satu pintu ekspor kepiting bakau andalan dari Indonesia ke berbagai negara tujuan. (*)