NEWS SEKALTIM

Kisah Singkat Gollum Owa Kalimantan yang Diselamatkan dari Kandang Ayam

Sekaltim.co – Kisah pemulihan seekor owa Kalimantan jantan bernama Gollum menjadi salah satu cerita paling menyentuh dalam upaya penyelamatan satwa liar di Kalimantan Timur (Kaltim).

Gollum Owa Kalimantan ini diselamatkan pada Mei 2025 oleh tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kaltim – SKW III Balikpapan bersama Conservation Action Network (CAN) Borneo.

Kala itu Gollum ditemukan dalam kondisi memprihatinkan setelah bertahun-tahun dipelihara secara ilegal di sebuah kandang ayam milik warga di Tanah Grogot, Kabupaten Paser Kalimantan Timur (Kaltim).

Saat tiba di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam pada 1 Mei 2025, tubuh Gollum hanya memiliki Body Condition Score (BCS) 1 dari 5.

Hampir seluruh bulunya rontok, kulitnya menebal, dan ia menunjukkan perilaku abnormal seperti menggigit diri sendiri.

Tak hanya itu, owa Kalimantan ini menggelengkan kepala, serta tidak mengeluarkan vokalisasi pagi—suara khas owa yang menjadi indikator kesehatan mental dan fisik.

Direktur sekaligus Founder CAN Borneo, Paulinus Kristanto, menjelaskan bahwa Gollum dipelihara warga karena ketidaktahuan.

“Mereka tidak bisa membedakan jenis satwa liar dan tidak memahami cara merawatnya,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Awalnya tim menduga Gollum mengidap penyakit kulit, tetapi pemeriksaan lanjutan mengungkap penyebab utama: malnutrisi berat akibat kekurangan asupan makan dan minum.

Selama beberapa bulan menjalani rehabilitasi intensif di PPS Long Sam, kondisi Gollum mulai menunjukkan perkembangan menggembirakan.

Rambutnya perlahan tumbuh kembali, dan ia mulai responsif terhadap lingkungan.

Tanda-tanda perilaku alami mulai muncul dari vokalisasi pagi yang lembut hingga kemampuan bergelantungan yang semakin stabil.

Pihak BKSDA Kaltim dalam keterangan resminya, Rabu, 26 November 2025, menyebut bahwa setiap kemajuan kecil merupakan harapan besar bagi kemungkinan Gollum kembali ke habitatnya.

“Pemulihan Gollum masih terus dipantau. Setiap perubahan kecil adalah langkah maju menuju kemungkinan dilepasliarkan kembali ke rumahnya: hutan,” tulis mereka.

Meski begitu, perjalanan Gollum masih panjang. Ia dijadwalkan menjalani tahap lanjutan di pulau pra-rilis, area semi-liar tempat satwa dilatih kembali berperilaku alami sebelum dilepasliarkan.

Nama Gollum sendiri akan mengingatkan kita pada karakter fiksi dalam dunia fantasi The Lord of the Rings dan The Hobbit karya J.R.R. Tolkien. Dia dikenal buruk perangai yang dulunya adalah seorang Hobbit bernama Sméagol. Kemudian ia berubah menjadi makhluk mengerikan setelah membunuh sepupunya untuk mendapatkan Cincin Tunggal dan menjadi terikat oleh kekuatan jahatnya, sehingga mengalami gangguan kepribadian ganda.

Kini nama Gollum melekat pada kisah Owa Kalimantan. Namun buruk rupanya tak mesti menjadi buruk pula sikap manusia. Ini menjadi alarm betapa penting kesadaran manusia terhadap satwa liar yang tidak seharusnya dipelihara, dan kepedulian dapat mengembalikan harapan bagi mereka yang pernah kehilangan kesempatan untuk hidup bebas.  (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button