Konsumsi Buah Kecubung Kalimantan Selatan Memakan Korban, Polisi Imbau Masyarakat Waspada

Kalsel, SEKALTIM.CO – Buah kecubung Kalimantan Selatan viral dan ternyata memakan korban korban jiwa.

Dalam sepekan terakhir, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat efek halusinasi dari buah kecubung Kalimantan berbahaya ini.

Pihak kepolisian dan tenaga medis setempat mengimbau masyarakat untuk waspada dan tidak mencoba mengonsumsi buah kecubung Kalimantan tanaman beracun tersebut.

Lonjakan Kasus di RSJ Sambang Lihum

Dr. Yuddy Riswandhy Noora, Direktur RSJ Sambang Lihum, melaporkan peningkatan signifikan kasus intoksikasi kecubung sejak Jumat 5 Juli 2024. “Dari hari Jumat hingga saat ini, jumlah pasien yang datang semakin hari mengalami peningkatan,” jelasnya kepada wartawan, 9 Juli 2024.

Rincian pasien yang masuk RSJ Sabang Lihum:
– Jumat (5/7/2024): 7 orang
– Sabtu (6/7/2024): 5 orang
– Minggu (7/7/2024): 7 orang
– Senin (8/7/2024): 9 orang

Total 28 orang menjalani perawatan, dengan rincian 25 laki-laki dan 3 perempuan.

Dua orang pria meninggal dunia akibat efek intoksikasi buah kecubung Kalimantan Selatan yang menekan pusat pernapasan.

Jumlanya bahkan hingga mencapai 39 orang dalam laporan pihak rumah sakit hingga 10 Juli 2024.

“Bertambah ada enam pasien yang malam tadi masuk ke RSJ, sehingga total pasien yang ditangani berjumlah 39. Semua tambahan yang enam dari Banjarmasin,” kata Humas RSJ Sambang Lihum, Harmanto Sali.

Di beberapa media sosial beredar video warga yang terkena efek konsumsi buah kecubung Kalimantan Selatan.

Beberapa di antaranya tampak seperti kehilangan kesadaran dan melakukan tindakan di luar kontrol.

Imbauan Kapolresta Banjarmasin

Menanggapi situasi negatif akibat konsumsi buah kecubung Kalimantan Selatan ini, Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Cuncun Kurniadi mengeluarkan imbauan tegas kepada masyarakat.

“Saya mengimbau masyarakat untuk tidak mencoba mengkonsumsi tanaman kecubung,” tegasnya, dikutip dari Antara, Rabu 10 Juli 2024.

Cuncun menjelaskan bahaya konsumsi kecubung:
1. Dapat menyebabkan gangguan mental sementara atau permanen
2. Mengandung zat beracun yang berbahaya jika dikonsumsi sembarangan
3. Membuat akal sadar tidak bisa membedakan antara nyata dan ilusi
4. Berpotensi menyebabkan kematian

Peran Masyarakat dan Orang Tua

Kapolresta Banjarmasin menekankan pentingnya peran serta masyarakat dan orang tua dalam mencegah penyalahgunaan tanaman kecubung. “Saya berharap masyarakat jangan mencobanya karena efeknya bisa sampai menghilangkan nyawa,” tutupnya.

Dampak Sosial dan Kesehatan

Viralnya kasus konsumsi buah kecubung Kalimantan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat Kalimantan Selatan.

Selain dampak kesehatan yang serius, fenomena ini juga memunculkan pertanyaan tentang faktor-faktor sosial yang mendorong orang, terutama kaum muda, untuk mencoba zat berbahaya ini. (*)

Exit mobile version