Jakarta, SEKALTIM.CO – Berbagai penelitian kesehatan terbaru mengungkapkan bahwa anemia pada anak dan remaja sering kali dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi kental manis. Bahkan, benar-benar berbahaya bagi ibu dan calon ibu.
Hal itu dikatakan oleh profesor dan dosen prodi kesehatan masyarakat Universitas Muhammadyah Jakarta, Prof. Tria Astika Endah Permatasari, dalam acara diskusi tentang kendala menyusui, yang terselenggara di Jakarta.
Masa sebelum menikah, masa hamil hingga menyusui kata dia, merupakan periode kritis yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Maka dari itu, asupan nutrisi selama periode ini harus benar-benar dipastikan secara optimal.
“Jika asupan gizi tidak tercukupi, maka akan beresiko terkena anemia,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, anemia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang kerap diabaikan. Hal ini sangat berkaitan dengan kebiasaan konsumsi masyarakat yang cenderung memilih makanan berdasarkan selera dan kebiasaan, daripada aspek nutrisi dan kebutuhan tubuh.
Hingga saat ini, anemia memang menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering diabaikan. Hal ini erat kaitannya dengan pola konsumsi masyarakat, yang mengutamakan pemilihan makanan karena kebiasaan dan rasa yang enak.
“Masyarakat belum membiasakan diri untuk memberi makan anak-anak mereka dengan mempertimbangkan kebutuhan gizi dan nutrisinya,”jelasnya.
Ketua DPN Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak Repdem, Rusmarni Rusli turut menyoroti penggunaan kental manis sebagai minuman susu untuk anak. Menurutnya, keadaan ini kerap ditemui pada keluarga ekonomi lemah ataupun masyarakat yang tinggal di kawasan padat penduduk.
“Di kawasan-kawasan padat penduduk, dan di desa-desa, biasanya susu itu jadi kebutuhan pokok dan dibeli harian di warung. Namun ironisnya, susu yang tersedia di warung dan hanya tersedia dalam bentuk sachet adalah kental manis,” paparnya.
“Jadi itu salah satu alasan kenapa kental manis masih diberikan sebagai minuman susu anak, karena memang itulah yang tersedia di sekitar mereka, atau karena harganya yang ekonomis,” tambahnya.
Sebagaimana diketahui, kental manis adalah jenis susu dengan kandungan gula yang tinggi dan sebenarnya diperuntukan sebagai topping atau penambah cita rasa dalam makanan.
Kadar gula tinggi dalam kental manis tidak memberikan manfaat gizi bagi mereka yang mengonsumsinya. Sebaliknya, konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu keseimbangan gula darah, menyebabkan penambahan berat badan yang tidak sehat, meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Selain itu, anak-anak yang mengonsumsi kental manis secara rutin juga berpotensi kekurangan vitamin dan mineral esensial. Padahal, keduanya sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara optimal.
“Terutama, sangat dibutuhkan pada remaja putri dan perempuan usia produktif. Jika mereka mengonsumsi kental manis, justru itu akan menimbulkan anemia,” tutupnya.