Kontroversi Video Viral Wanita Beri Minuman Beralkohol pada Kucing di Klub Malam Bukan di Samarinda

Samarinda, Sekaltim.co – Sebuah video kontroversial yang menampilkan dua orang wanita memberikan minuman beralkohol kepada seekor kucing di sebuah klub malam telah menghebohkan media sosial Indonesia sejak Jumat, 16 Agustus 2024.

Video tersebut memicu kemarahan publik dan memunculkan berbagai spekulasi mengenai lokasi kejadian serta identitas para pelaku.

Informasi Awal

Dari penelusuran Sekaltim.co di jagat maya, awalnya video ini dikaitkan dengan salah satu tempat hiburan malam (THM) di kawasan Pelabuhan Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Sejumlah akun media sosial pun secara terbuka menytkn bahwa kejadiannya di Samarinda.

Satu di antaranya adalah akun X Miss Tweet, | @Heraloebss. Akun ini menuliskan,
pada 16 Agustus 2024, “Sambil asik berjoget Seorang DJ cekoki kucing dengan miras, sang DJ berdalih kucing tersebut adalah miliknya. Samarinda.”

Akun Instagram samarinda.responinfo pada 16 Agustus 2024, juga menuliskan lokasi peristiwa itu terjadi. Melalui akun Instagram, @samarinda_responinfo, “Kejadian Ini Diduga Terjadi Di Sebuah Tempat Hiburan Malam Di Kawasan Jl.Pelabuhan Samarinda.”

Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian setempat, informasi tersebut terbukti tidak benar.

Penyelidikan Polisi

Kompol Teuku Zia Fahlevie, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samarinda, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 17 Agustus 2024, menyatakan, “Tim Reskrim, Intel dan Personel Penjagaan Polsek Kawasan Pelabuhan Samarinda sudah menelusuri THM di kawasan Pelabuhan Samarinda namun tidak ada lokasi yang sama seperti di video viral tersebut.”

Lebih lanjut, Kompol Fahlevie menjelaskan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi bahwa orang-orang yang tampak dalam video tersebut memang pernah bekerja di salah satu THM di kawasan Pelabuhan Samarinda. Namun, kejadian dalam video tidak terjadi di lokasi tersebut.

Seiring berjalannya waktu, muncul informasi baru yang menyebutkan bahwa kejadian sebenarnya terjadi di Kalimantan Utara, bukan di Samarinda seperti yang awalnya diberitakan. Informasi ini disampaikan langsung oleh salah satu pelaku dalam video tersebut.

Klarifikasi Pelaku

Dalam video klarifikasi yang juga beredar di media sosial pada Sabtu, 17 Agustus 2024, seorang wanita yang mengaku sebagai DJ Amenk Billa menyatakan permintaan maafnya kepada para pecinta kucing. Ia mengklaim bahwa kejadian tersebut hanyalah candaan terhadap kucing miliknya sendiri dan botol yang digunakan sebenarnya kosong.

“Saya memohon maaf kepada cat lovers,” ujarnya dalam video klarifikasi. “Itu adalah botol kosong. Itu hanya becandaan. Saya mengklarifikasi bahwa lokasinya bukan di Samarinda tetapi di Kalimantan Utara.” Salah satu wanita yang diduga sebagai DJ itu kemudian mengaku bahwa kucing tersebut adalah miliknya.

Reaksi Netizen

Meskipun demikian, penjelasan tersebut tidak serta-merta meredakan kemarahan publik. Banyak netizen yang tetap mengecam tindakan tersebut, menganggapnya sebagai bentuk penyiksaan terhadap hewan dan tidak pantas dijadikan bahan lelucon.

Video yang viral tersebut menampilkan suasana sebuah klub malam dengan musik keras dan orang-orang yang sedang berjoget. Dua orang wanita terlihat memegang seekor kucing, dengan salah satunya memaksa membuka mulut kucing untuk dimasukkan minuman keras.

Kontroversi ini juga berdampak pada media sosial pelaku. Akun Instagram @dj_amenkbilla yang sebelumnya digunakan untuk klarifikasi, kini dilaporkan telah menghilang, kemungkinan sebagai respon terhadap banjir komentar negatif yang diterimanya.

Akun Instagram Tiara Andini menulis di kolom komentar Instagram @dj_amenkbilla dengan ringkas dan tegas, “biadab!”

Pihak kepolisian terus mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial. Kompol Teuku Zia Fahlevie menekankan, “Sudah menjadi tugas kami untuk menangkal berita hoax dan pentingnya bersikap bijak menggunakan media sosial.”

Publik diharapkan tetap kritis namun juga tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. (*)

Exit mobile version