KutimPERKARA

Lima Pemancing Kutim Ditemukan Meninggal Akibat Perahu Tenggelam di Sungai Pelawan

Kutim, Sekaltim.co – Tenggelamnya perahu pemancing di Sungai Pelawan, Desa Sempayau, Kecamatan Sangkulirang, Kutai Timur (Kutim), tuntas dievakuasi. Dari tujuh penumpang, lima ditemukan meninggal dunia sementara dua berhasil selamat.

Insiden pemancing Kutim tenggelam ini terjadi pada Rabu malam, 3 September 2025, sekitar pukul 18.30 WITA akibat kebocoran perahu.

Kapolres Kutim AKBP Fauzan Arianto mengonfirmasi hasil pencarian tim SAR gabungan. “Selama tiga hari pencarian, Polairud bersama tim gabungan berhasil menemukan dua korban selamat dan lima meninggal dunia,” jelasnya, Jumat 5 September 2025 siang.

Ia juga menghimbau masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di perairan.

Medan pencarian dinilai cukup berisiko karena arus deras dan merupakan habitat buaya. Meski demikian, tim gabungan tetap solid hingga seluruh korban berhasil ditemukan.

Unsur yang terlibat meliputi Basarnas Kaltim, Polairud, TNI AL, Koramil Sangkulirang, BPBD, damkar, ERT perusahaan, relawan, hingga warga setempat.

Proses evakuasi berlangsung sejak Rabu malam, 3 September 2025 hingga Jumat pagi. Sejumlah korban dibawa ke RS Pratama Sangkulirang, sementara lainnya dirujuk ke RSUD Kudungga Sangatta sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

Baca:

Tiga Pemancing Korban Kapal Tenggelam di Sangkulirang Kutim Ditemukan Tim SAR

Lima korban meninggal yang berhasil dievakuasi pada 4 September 2025 yaitu Dernier Dwi Putra (40), dan Setiawan Palimar (35).

Sementara dua korban lainnya, Ivan Fernanda (24), Asad Nawawi (24), dan Benekditus Rino R (28) dievakuasi pada Jumat 5 September 2025.

Dua korban selamat bernama Riswan (36) dan Rohmad Sholahudin Hidayat (45).

Komandan Tim Rescue Pos SAR Sangatta, Iwan Agus, menyatakan keberhasilan operasi tidak lepas dari kerja sama lintas instansi. “Meski menghadapi kondisi alam yang tidak mudah, seluruh unsur tetap solid di lapangan sehingga semua korban berhasil ditemukan,” ujarnya.

Kapolres Kutim menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kapal tenggelam. Ia juga menegaskan pentingnya penggunaan pelampung saat beraktivitas di perairan.

Tragedi pemancing Kutim meninggal akibat perahu tenggelam ini menjadi pengingat bahwa keselamatan wajib diutamakan di setiap aktivitas sungai. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button