NUSANTARA

Link Live Evakuasi Korban Reruntuhan Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Sekaltim.co – Sejumlah kanal Youtube menyiarkan live proses evakuasi korban reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny melalui link live. Antara lain akun Youtube Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Link live proses evakuasi korban reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur (Jatim), Sabtu 4 Oktober 2025 bisa di akses di sini (https://www.youtube.com/watch?v=wBemQm6rDL4).

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Satgas Gabungan yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, PMI, Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, Dinas PU-SDA, serta relawan terus melanjutkan penanganan darurat pasca-ambruknya Musala Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Hingga hari keenam, Sabtu 4 Oktober 2025, fokus operasi masih pada pencarian korban (SAR), evakuasi jenazah, identifikasi melalui DVI, serta pendampingan keluarga.

Berdasarkan data terbaru BNPB, tercatat 167 orang menjadi korban dalam insiden tersebut. Dari jumlah itu, 118 orang telah ditemukan, dengan rincian 104 orang selamat dan 14 orang meninggal dunia. Dari korban selamat, satu orang telah pulang, 11 masih dirawat, dan 92 lainnya sudah selesai menjalani perawatan.

Sementara itu, 49 orang masih dalam proses pencarian. Hingga Sabtu pagi, tim juga mengevakuasi sembilan jenazah dari reruntuhan.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan, upaya utama saat ini adalah membuka akses puing bangunan musala empat lantai dengan kombinasi metode manual dan peralatan berat.

Tantangan terbesar datang dari tebalnya material beton yang memperlambat proses evakuasi. Untuk itu, lebih dari 400 personel dikerahkan bekerja tiga shift selama 24 jam.

“Di lapangan tidak pernah kekurangan personel. Semua bekerja profesional demi percepatan evakuasi,” ujar Suharyanto melalui keterangannya, Sabtu 4 Oktober.

Setiap jenazah korban langsung dibawa ke posko Disaster Victim Identification (DVI). Proses identifikasi mengalami kendala karena sebagian besar korban berusia anak-anak dan remaja yang belum memiliki dokumen identitas resmi.

Tim identifikasi menggunakan metode ilmiah dengan menggabungkan data antemortem dari keluarga—seperti catatan medis, ciri fisik, tanda lahir, atau kondisi gigi—dan data postmortem dari korban.

Dalam kasus tertentu, uji DNA juga digunakan untuk memastikan keakuratan identitas. Langkah ini penting agar keluarga memperoleh kepastian, dapat melaksanakan pemakaman sesuai keyakinan, dan memperoleh hak-hak administratif seperti santunan.

Untuk memfasilitasi keluarga, BNPB membuka posko terpadu sebagai pusat informasi resmi. Selain itu, tim konselor dari Polri, Dinas Sosial, dan relawan memberikan dukungan psikososial agar keluarga tetap tegar menanti proses identifikasi.

BNPB bersama BPBD Jawa Timur juga menyiapkan tenda khusus bagi keluarga korban di RS Bhayangkara, lengkap dengan fasilitas dasar seperti tempat istirahat, layanan medis, dan konsumsi.

“Nanti di RS Bhayangkara-red keluarga korban lebih nyaman. Akan disiapkan logistik dan peralatannya. Pemerintah akan menyiapkan kebutuhan secara maksimal untuk keluarga yang kehilangan korban,” tambah Suharyanto.

Selain dukungan medis, logistik berupa makanan siap saji, air bersih, perlengkapan SAR, dan kebutuhan kesehatan terus dipenuhi. Relawan juga turut membuka pos permakanan secara bergantian untuk membantu keluarga maupun petugas.

Suharyanto menyampaikan apresiasi tinggi terhadap seluruh tim yang terlibat. Menurutnya, penanganan darurat ini tidak hanya tentang pencarian korban, tetapi juga memastikan hak-hak keluarga terpenuhi.

Untuk Link live proses evakuasi korban reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur (Jatim), Sabtu 4 Oktober 2025 dapat di akses di sini (https://www.youtube.com/watch?v=wBemQm6rDL4). (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button