
Sekaltim.co – Misteri seorang dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung bernama Faujian Esa Gumelar hilang membuat publik bertanya-tanya. Faujian Esa Gumelar, dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), dilaporkan hilang oleh pihak keluarga sejak 29 Agustus 2025 lalu. Hingga kini, keberadaannya belum diketahui.
Sebelum Dosen UPI Faujian Esa Gumelar hilang, menurut keterangan pihak keluarga, terakhir terlihat pada Jumat, 29 Agustus 2025. Saat itu dosen berusia 34 tahun ini pamit kepada keluarga untuk berangkat ke kampus. Namun, setelah kepergian tersebut, ia tak pernah kembali ataupun memberi kabar.
Kabar hilangnya Faujian dibenarkan oleh pihak kampus. Humas UPI, Vidi Sukmayadi, menyampaikan bahwa pihak keluarga telah resmi melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Bandung. “Betul dilaporkan hilang. Terakhir tatap muka dengan keluarga pada tanggal 29 Agustus untuk berpamitan pergi ke kampus,” kata Vidi saat dikonfirmasi di Bandung, Kamis, 4 September 2025, dikutip dari Antara.
Ia menambahkan, setelah laporan dibuat, pihak dekanat dan program studi terus berkoordinasi dengan keluarga. UPI memastikan mendampingi keluarga dalam proses pencarian, sekaligus menjalin komunikasi dengan aparat kepolisian agar pencarian dapat berlangsung lebih cepat.
“Sudah dilaporkan oleh pihak keluarga ke Polrestabes Bandung dan saat ini pihak dekan dan prodi masih terus berkoordinasi dengan keluarga,” jelas Vidi.
Salah satu petunjuk terkait keberadaan Faujian muncul dari kendaraan pribadinya. Motor miliknya ditemukan dalam keadaan terparkir di sebuah minimarket kawasan Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kendaraan tersebut sudah diambil pihak keluarga.
“Motor yang ditinggal sudah diambil pihak keluarga. Sementara infonya seperti itu, mohon doanya agar dapat berkumpul kembali dengan keluarganya,” tambah Vidi.
Penemuan motor ini menambah misteri hilangnya Faujian. Hingga kini belum ada kejelasan mengenai keberadaannya setelah meninggalkan rumah. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan memeriksa berbagai kemungkinan.
UPI menegaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Seluruh civitas akademika, khususnya di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, turut mendoakan agar Faujian segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Kampus akan terus memberikan pendampingan penuh kepada keluarga dari dosen UPI yang hilang dan memastikan informasi terbaru selalu dikoordinasikan dengan aparat. “Sementara infonya seperti itu, mohon doanya agar dapat berkumpul kembali dengan keluarganya,” ucapnya. (*)



