Semarang, Sekaltim.co – Peristiwa tragis dan memilukan mengguncang Kota Semarang pada dini hari, Selasa 17 September 2024.
Muhammad Tirza Nugroho Hermawan, seorang mahasiswa asal Jepara, menjadi korban tragedi berdarah.
Mahasiswa asal Jepara ini ditemukan tewas bersimbah darah di depan SPBU Kelud Raya, Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur.
Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) merupakan mahasiswa S1 jurusan Sistem Informatika Universitas Dian Nuswantoro (Udinus).
Tirza Nugroho diduga menjadi korban pembacokan oleh gerombolan geng yang berencana melakukan tawuran.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengonfirmasi kejadian tersebut. “Anggota melakukan olah TKP orang meninggal dunia diduga korban pembacokan,” ujarnya melalui pesan singkat dikutip dari Detik.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB saat korban bersama temannya, Anugrah Maulana (20), hendak pulang ke kos menggunakan sepeda motor.
Berdasarkan keterangan saksi, korban dan temannya dibuntuti oleh sekelompok orang yang kemudian menyerang mereka. “Didatangi oleh kurang lebih empat orang dengan membawa sajam. Saksi lari bersama korban tetapi tertangkap dan terjatuh. Saksi berhenti di samping pom bensin melihat korban sudah dibacok oleh pelaku,” jelas Irwan.
Sementara itu, menurut keterangan lainnya dari Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono, diketahui pelaku diduga merupakan anggota geng yang berencana melakukan tawuran di kawasan tersebut.
“Jumlah gerombolan geng itu sekitar 10 orang, beberapa di antaranya membawa senjata tajam seperti celurit panjang,” tuturnya.
Tragedi ini diduga merupakan kasus salah sasaran, dimana korban yang kebetulan melintas di kawasan tersebut menjadi target pembacokan.
“Mereka rencananya akan melakukan tawuran massal di kawasan wilayah Gajahmungkur. Mereka anak-anak luar wilayah yang datang di tempat itu,” tambah Kompol Agus.
Menurut informasi, korban mengendarai sepeda motor berboncengan dari arah Gunungpati menuju tempat kosnya di daerah kampus Udinus.
Saat perjalanan, mereka dibuntuti dari belakang, dan tiba-tiba Muhammad Tirza Nugroho yang dibonceng ditarik oleh empat orang hingga terjatuh. Ia kemudian menjadi bulan-bulanan gerombolan geng tersebut.
“Jadi meninggalnya itu kehabisan darah. Dari ambulans yang datang, sempat diperiksa banyak darah yang keluar. Akhirnya yang bersangkutan meninggal,” ungkap Kompol Agus.
Sementara itu, rekan korban, Anugrah Maulana, berhasil menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam SPBU untuk meminta pertolongan. Namun sayangnya, bantuan datang terlambat untuk menyelamatkan nyawa Muhammad Tirza Nugroho.
Peristiwa ini telah memicu kecaman luas dari masyarakat dan warganet terhadap aksi kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa seorang mahasiswa.
Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik kejadian berdarah tersebut.
Jenazah Muhammad Tirza Nugroho Hermawan dikabarkan telah dimakamkan di kampung halamannya di Jepara, diiringi tangis haru dan duka mendalam dari keluarga, teman-teman, serta civitas akademika Udinus.
Tragedi yang menimpa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan ini menjadi pengingat keras akan pentingnya penegakan hukum dan pencegahan aksi kekerasan di kalangan remaja dan pemuda. (*)