
Sekaltim.co – Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kota Sindirgi, Provinsi Balikesir Turkiye, Minggu 10 Agustus 2025, malam. Guncangan gempa dirasakan pukul 19.53 waktu setempat atau 23.53 WIB, dengan pusat gempa berada sekitar 48 kilometer barat daya Balikesir pada kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa Turkiye terasa kuat hingga mencapai skala MMI VIII, menjalar ke Istanbul, Izmir, dan beberapa provinsi sekitar.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Turkiye (AFAD), sedikitnya 16 bangunan runtuh, termasuk dua menara masjid di dekat pusat gempa. Sebagian besar bangunan yang roboh berada di wilayah pedesaan dan 12 di antaranya tidak berpenghuni. Namun, beberapa rumah warga dan fasilitas umum juga rusak parah.
Menteri Dalam Negeri Turkiye, Ali Yerlikaya, mengonfirmasi satu korban tewas, yakni lansia berusia 81 tahun yang meninggal setelah dievakuasi dari reruntuhan.
Selain itu, 35 orang mengalami luka-luka, meski tidak ada yang dalam kondisi kritis. Beberapa warga sempat terjebak di bawah puing sebelum berhasil diselamatkan.
AFAD melaporkan terjadi setidaknya 41 gempa susulan, dengan magnitudo terbesar M4,6. Otoritas mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki bangunan yang rusak karena risiko runtuh akibat gempa susulan masih tinggi.
Tim pencarian dan penyelamatan dikerahkan ke lokasi terdampak, dibantu tim dari Istanbul dan provinsi tetangga. Operasi lanjutan dijadwalkan kembali pagi hari waktu setempat.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. Berdasarkan data lapor diri, terdapat 185 WNI yang tinggal di Balikesir dari total 10.186 WNI di Turkiye.
KBRI Ankara dan KJRI Istanbul terus memantau perkembangan situasi dan membuka jalur komunikasi darurat bagi WNI yang membutuhkan bantuan.
“KBRI Ankara dan KJRI Istanbul telah berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia yang tergabung dalam Satgas Pelindungan WNI. Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI akibat gempa tersebut,” demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Senin 11 Agustus 2025.
“Berdasarkan data lapor diri, sebanyak 185 orang WNI berdomisili di Balikesir. Adapun total WNI di Turki sebesar 10.186 orang.”
Lebih lanjut, Kemlu RI menyatakan bahwa KBRI Ankara dan KJRI Istanbul akan terus memonitor dampak gempa yang terjadi.
“Jika terdapat situasi darurat agar segera menghubungi hotline KBRI Ankara di nomor +90 532 135 22 98 atau KJRI Istanbul di nomor +90 534 453 56 11,” jelas Kemlu RI.
Turkiye berada di wilayah rawan gempa karena terletak di atas beberapa patahan aktif. Guncangan besar seperti ini kerap memicu kerusakan luas dan korban jiwa. Warga di wilayah terdampak kini memilih mengungsi ke area terbuka sambil menunggu situasi aman. (*)









