SEKALTIM.CO – Kantin “Bu Krib” di Universitas Mulawarman menjadi saksi bisu perjuangan Calon Gubernur (Cagub) Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud saat dibangku kuliah menempuh pendidikan hingga jenjang S3.
Setelah hampir 20 tahun tidak menginjakkan kaki di tempat yang dikenal legendaris ini, Rudy Mas’ud akhirnya mengunjungi tempat itu sekaligus menghabiskan waktu makan siang dengan penuh nostalgia dan kenangan masa lalu.
Saat tiba di kantin “Bu Krib” usai kuliah umum bersama mahasiswa Universitas Mulawarman pada Senin siang (7/10/2024), Rudy Mas’ud langsung disambut oleh suasana yang sangat familiar.
“Setelah sekian lama tidak ke sini, untung dibawa oleh Bapak anggota DPR RI, Bang Udin. Akhirnya kita makan lagi di sini setelah sekian puluh tahun,” ujarnya seraya tersenyum.
Meski sudah hampir 20 tahun, ia merasa bahwa makanan yang disajikan pun tak jauh berbeda dengan menu-menu yang diingatnya selama ini, yakni nasi pecel dengan topping telur dadar dan ayam.
“Menunya masih seperti yang dulu. Rasanya hampir 20 tahun saya nggak kemari, begitulah lamanya hampir kurang lebih 20 tahun.”
Suasana kantin “Bu Krib” ini terkenal menjadi tempat berkumpulnya mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai fakultas di Universitas Mulawarman. Bahkan, menjadi tempat para aktivis dan orang-orang hebat bertukar pikiran saat memasuki jam makan siang.
Semua kenangan ini membuat Rudy Mas’ud seolah-olah kembali saat ia menjalani kehidupan sebagai seorang mahasiswa.
“Ini (pecel) memang makanan favorit di sini. Saya teringat dulu, kita mahasiswa duitnya ala kadarnya, ya sesuai lah dengan kantong kita yang pas-pasan. Kadang-kadang kita hutang juga di sini, kita kasbon.”
Ketika ditanya mengenai suasana kantin, Rudy Mas’ud merasa bahwa tempat tersebut tetap asri dan tidak banyak berubah. Besar dan luas kantin legendaris ini masih seperti dulu ketika dia menjadi seorang mahasiswa, sama sekali tidak dirombak.
“Yang paling unik adalah tempatnya tidak pernah berubah. Jadi, kami datang ke sini rasanya masih seperti mahasiswa.”
Saat berbicara mengenai kemungkinan kantin ini bakal direnovasi, Rudy Mas’ud berpendapat bahwa mahasiswa tidak akan mau. Mereka bisa marah jika tempat tersebut dirubah.
“Biarkan seperti ini, bahwa inilah hasil karya dari aktivis-aktivis, anak-anak dari Universitas Mulawarman yang dilahirkan di sini. Biar tidak menjadi kacang lupa dengan kulitnya,” tegas pria kelahiran Balikpapan itu.
Syafruddin, Ketua DPW PKB Kaltim, menilai kunjungan Rudy Mas’ud ke kantin legendaris ini menggambarkan sosok pemimpin yang merakyat. Tidak melupakan tempat dimana dia berproses.
“Awalnya saya ajak ke sini, ayolah kita ngopi-ngopi di tempat legendaris. Beliau tertarik. Rupanya beliau mengaku, itu tempat saya makan, jadi saya harus ke sana, begitu kata beliau. Makanya beliau langsung ke sini tadi,” beber Syafruddin.
“Beliau itu adalah figur atau sosok pemimpin yang merakyat, tidak lupa dengan habitat, tidak lupa dengan basicnya, tidak lupa dengan tempat dia berproses,” tambahnya.
Rudy Mas’ud adalah tokoh muda yang energik, penuh gagasan, dan layak memimpin Bumi Kalimantan ke depan. Harapan Udin, sapaan akrab anggota DPR RI dapil Kaltim ini, semua yang menjadi harapan, mimpi, cita-cita, dan keinginan masyarakat Kaltim, bisa diwujudkan melalui Rudy Mas’ud.
Sebelum meninggalkan kantin legendaris beber Udin, dia bersama Rudy Mas’ud berbincang-bincang mengenai berbagai hal, termasuk aspirasi pemilik kantin yang berharap agar Harum, sapaan akrab Haji Rudy Mas’ud, tetap mengunjungi tempat tersebut apabila nantinya terpilih menjadi Gubernur Kaltim.
“Tadi kita menangkap dan menyerap aspirasi masyarakat di sini. Kan orang-orang di sini itu intelektual dan terdidik. Ya tentu ada banyak sekali ide-ide, ada banyak masukan yang lahir dari beliau-beliau di sini, ya kira-kira begitulah,” tutupnya.