Program Rudy-Seno Berupaya Membenahi Kualitas SDM di Kaltim
Samarinda, Sekaltim.co – calon Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyerukan sejumlah pemikiran soal pengembangan pendidikan dalam Dialog Berkemajuan “Kaltim Maju Berkelanjutan dan Inklusif Menjawab Tantangan Pembangunan Kaltim”, bersama Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam diskusi di Ballroom Hotel Puri Senyiur, Samarinda pada Minggu, 22 September 2024 itu, Cagub Kaltim Rudy Mas’ud mengungkapkan gambaran besar Kaltim dalam pembangunan saat ini.
Menurutnya, saat ini telah terjadi perubahan besar di Kaltim. Perubahan ini membuat laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan Kaltim makin pesat.
Terutama, setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dampak kehadiran IKN, menurut Rudy Mas’ud, antara lain adalah adanya tuntutan bagi seluruh elemen masyarakat Kaltim untuk bersiap dan berbenah dalam setiap aspek, utamanya dalam sektor kualitas SDM.
Korea Selatan, menurut Rudy Mas’ud, merupakan perbandingan paling setara dan bisa menjadi contoh bagi Kaltim dalam soal sektor perkembangan pembangunan.
Korea, yang memperoleh kemerdekaan 2 hari lebih cepat dari Indonesia, memiliki keterbatasan. Meski begitu, Korea Selatan mampu menjadi negara maju melalui pariwisata dan teknologi. Padahal, negeri ginseng ini terbatas dalam SDA.
Contoh konkret dari vitalnya pendidikan dan kemampuan SDM adalah pada saat pandemi Covid-19. Dampak global terjadi di semua sektor, terutama negara non-SDA.
Tak terkecuali negara besar di Asia, Korea dan Jepang yang memiliki ketergantungan SDA dari negara lain. Namun, berkat SDM berkualitas, Korea dan Jepang hingga kini tetap menjadi negara besar.
Dari perbandingan ini, Rudy Mas’ud menyatakan letak perbedaan antara dua wilayah yaitu Korea Selatan dan Kaltim.
“Saya bandingkan dengan Korea karena apple to apple. Tapi berkaitan dengan APBN-nya ada Rp10.000 triliun. Kaltim bahkan lebih besar dari Korea, SDA-nya banyak, tapi masyarakatnya banyak miskin, padahal Kaltim ini semua ada,” ujarnya.
Dalam konteks ini, Rudy Mas’ud mengutip pernyataan dari tokoh Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Ahmad Dahlan pernah menyatakan bahwa pendidikan penting dalam menghadapi setiap perubahan dan perkembangan zaman.
“Apa yang dihadapi Muhammadiyah saat ini tidak akan sama dengan besok, sehingga harus sekolah untuk menuntut ilmu,” demikian Rudy Mas’ud mengungkapkan.
Karena itu, pendidikan akan membuat perbedaan besar terhadap perkembangan suatu wilayah bahkan negara. Pun demikian dengan Kaltim, pendidikan akan menghasilkan dampak yang luar biasa bagi perkembangannya.
“Untuk bangun suatu negeri dan bangsa, jangan andalkan SDA saja tapi andalkan SDM-nya. Ini akan jadi luar biasa,” tegas Rudy.
Rudy Mas’ud dan Seno Aji sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim akan berfokus pada pendidikan dan peningkatan SDM. Antara lain melalui program pendidikan gratis bagi putra-putri Kaltim dari jenjang SMA, S1-S3.
Program Rudy-Seno ini diproyeksikan akan meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi demi menjadikan Kaltim lebih maju di masa yang akan datang. Karenanya, Rudy menegaskan komitmennya untuk meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi di Kaltim.
Program Rudy-Seno ini juga akan turut membantu peningkatan lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Data BPS Nasional menunjukkan masyarakat Indonesia lulusan perguruan tinggi di bawah 7 persen. Padahal, negara maju memiliki batas minimal penduduk 20 persen yang berpendidikan tinggi.
Pasangan Rudy-Seno juga akan menggulirkan program BPJS Kesehatan gratis. Program ini akan turut mengiringi pendidikan dalam meningkatkan kualitas SDM di Kaltim. (*)