Rakor Teknis BPBD Kaltim Bahas Sinergitas Penanganan Bencana Lintas Wilayah

Balikpapan, SEKALTIM.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Teknis dengan tema “Sinergitas Penanganan Bencana Lintas Batas Wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2024” di Grand Senyiur Balikpapan, Kamis 18 April 2024. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kolaborasi dalam menangani bencana di wilayah Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya yang disampaikan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Kaltim, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kaltim, Agus Tianur, menegaskan bahwa bencana tidak dapat diprediksi kapan, di mana, dan siapa yang akan terdampak. “Karena itu, perlu adanya usaha bersama dalam melakukan penanganan bencana di wilayah Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Agus menambahkan bahwa bencana tidak mengenal batas administratif wilayah atau daerah. Oleh karena itu, dalam situasi darurat, diperlukan kolaborasi lintas wilayah dan kerja sama yang solid antara Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mempercepat proses evakuasi, penyaluran bantuan, dan pemulihan daerah dalam upaya meningkatkan sinergitas lintas sektor.

Dalam rapat ini, hadir dua narasumber, yaitu Kepala Pelaksana BPBD Kota Samarinda, Suwarso, A.Ks., M.Si, yang memaparkan materi “Membangun Sistem Penanganan Bencana Kota Samarinda”, dan Kabid Dinsos Prov. Kaltim, Achmad Rasyidi, S.ST., M.Si, dengan materi “Pelayanan Minimum Pemenuhan Kebutuhan Dasar Bagi Korban Bencana”.

Pada akhir kegiatan, dibuatlah kesepakatan bersama yang disetujui oleh seluruh BPBD Kabupaten/Kota se-Provinsi Kalimantan Timur serta pemangku kepentingan terkait. Terdapat lima poin kesepakatan yang diharapkan dapat dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak dalam upaya memperkuat kerja sama penanganan bencana lintas wilayah.

Sebagai gambaran, kejadian bencana akhir-akhir ini begitu dahsyatnya di Indonesia. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lebih dari 600 kejadian bencana terjadi di Indonesia dalam periode 1 Januari hingga 15 April 2024.

Jenis bencana terbanyak adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir (405 kejadian), cuaca ekstrem (125 kejadian), tanah longsor (48 kejadian), dan kebakaran hutan dan lahan (37 kejadian), serta gempa bumi, gelombang pasang, abrasi, erupsi gunung api, dan kekeringan.

Dengan tingginya risiko bencana, sinergitas dan kesiapsiagaan dalam penanganan bencana lintas wilayah menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

Rapat koordinasi teknis ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan soliditas antara BPBD Provinsi Kaltim dengan BPBD Kabupaten/Kota dalam mengatasi tantangan bencana di masa mendatang. (*)

Exit mobile version