
Samarinda, Sekaltim.co – Gagasan untuk membangun sistem transportasi massal di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) mulai bergulir. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda membahasnya dalam rencana pengembangan sistem transportasi massal berbasis modern.
Rencana ini digodok untuk menjawab tantangan mobilitas dan pertumbuhan penduduk di masa depan. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan komitmennya terhadap penyediaan angkutan umum yang efektif.
Baik itu transportasi berbasis rel maupun roda, ia berharap semua sistem dibangun secara terencana dan menyeluruh.
Dalam rapat bersama Kepala Dinas Perhubungan dan jajaran pejabat teras Pemkot Samarinda lainnya pada Rabu, 30 Juli 2025, Wali Kota menyampaikan rencana penganggaran dimulai pada tahun 2026. “Yang kita danai lebih dulu adalah sistemnya. Mulai dari perencanaan hingga review DED halte, jalan, dan sarana pendukung,” jelasnya dalam keterangan dikutip dari Humas Pemkot Samarinda.
Langkah awal ini dinilai penting agar sistem transportasi massal nantinya selaras dengan karakteristik kota. Perencanaan awal akan mengkaji kebutuhan RAB pembangunan halte, serta rekayasa lalu lintas koridor utama angkutan umum.
Andi Harun menyatakan, pengadaan bus dan armada lainnya baru dilakukan pada 2027. Sebelumnya, sistem dan infrastruktur pendukung harus sudah matang dan sesuai dengan kebutuhan kota Samarinda.
“Perencanaan ini harus menjawab ketepatan waktu, bebas macet, dan ramah lingkungan,” tegasnya. Ia juga meminta Dinas Perhubungan Samarinda untuk berinovasi dalam penyusunan sistem transportasi massal.
Wali Kota juga meminta Dishub untuk segera berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida). Ia menekankan pentingnya perencanaan DED yang menyesuaikan kondisi riil lapangan.
Pertemuan yang berlangsung di Balai Kota itu turut dihadiri Sekda Kota Samarinda Hero Mardanus, Asisten II Marnabas Patiroy, Kepala Bapperida Ananta Fathurrozi, serta Ketua TWAP Samarinda, Syafaruddin.
Rencana ini menandai langkah serius Pemkot dalam menghadirkan transportasi publik yang layak. Harapannya, sistem transportasi massal Samarinda bisa mengurangi kemacetan dan polusi di masa mendatang. (*)









