Satu Orang Meninggal Dunia Dalam Kebakaran di Jalan Panglima Batur Samarinda

Samarinda, Sekaltim.co — Dua kebakaran hebat melanda kompleks pertokoan di kawasan Citra Niaga, Kelurahan Pasar Pagi, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Sabtu, 7 September 2024.

Kebakaran yang terjadi di dua lokasi berbeda ini menyebabkan kerugian material yang cukup besar. Bahkan di salah satu lokasi, kebakaran menelan korban jiwa.

Cuaca saat itu mendung dan disertai rintik hujan, namun api tetap berkobar hebat dan sulit dikendalikan.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat kobaran api menjulang tinggi, melahap bangunan rumah dan ruko di sekitar lokasi kebakaran.

Kedua kebakaran ini terjadi dalam waktu yang berdekatan dan lokasi yang tidak terlalu jauh, menambah kepanikan warga setempat.

Kebakaran Pertama: Toko Elektronik Hangus, Satu Orang Tewas

Kebakaran pertama terjadi di ruko milik pedagang alat elektronik di Kompleks Citra Niaga, tepatnya di Jalan Panglima Batur. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Samarinda, Hendra AH, menjelaskan bahwa insiden pertama dilaporkan sekitar pukul 16.15 WITA.

Kebakaran ini terjadi di wilayah pertokoan Jalan Panglima Batur RT 35 Blok B-12, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, yang menyebabkan empat rumah toko (ruko) elektronik hangus terbakar.

Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik yang berasal dari lantai dua bangunan. Api yang dengan cepat menyebar membuat petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan dalam memadamkan api, terlebih lagi karena banyaknya warga yang berkerumun di lokasi kejadian.

“Kendala yang dihadapi petugas di lapangan adalah banyaknya warga yang menonton kejadian tersebut,” ungkap Hendra.

Sebanyak 13 unit tangki pemadam dari Disdamkar dan PMK swasta, serta 40 mesin portable dari relawan dikerahkan untuk memadamkan api.

Namun, upaya pemadaman menjadi lebih kompleks karena letupan dari barang-barang elektronik yang terbakar. Api baru dapat dijinakkan sekitar pukul 18.45 WITA.

Dalam insiden ini, satu orang tewas, yaitu Rendi Sunjaya (43), pemilik ruko alat musik “Istana Suara”. Korban diduga sedang tertidur saat kebakaran terjadi, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri.

Tim penyelamat menemukan korban di lantai dua ruko, tepatnya di pojok ruangan dekat area dapur, tertimpa barang-barang elektronik.

“Kami mendapat informasi dari salah satu karyawan bahwa ada korban yang terjebak di atas. Setelah kami cek, memang benar ditemukan korban berjenis kelamin laki-laki dalam kondisi meninggal,” ujar Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus.

Proses evakuasi terhadap korban tewas berlangsung hati-hati. Setelah melakukan pencarian dan identifikasi, petugas pemadam kebakaran bersama relawan berhasil menemukan korban yang tertimpa barang-barang elektronik.

Kapolsek Samarinda Kota, Kompol Tri Satria Firdaus, menjelaskan bahwa korban ditemukan di sudut bangunan dalam keadaan meninggal dunia dan diduga sedang berusaha menyelamatkan diri.

“Pada pukul 20.30 Wita, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dilakukan proses evakuasi. Selanjutnya korban dibawa ke RSU AW Syahranie menggunakan ambulance PMI,” ungkap Kompol Tri Satria Firdaus.

Kebakaran Kedua: Ruko Pakaian dan Karpet Terbakar

Tidak lama setelah kebakaran pertama berhasil dipadamkan, kebakaran kedua terjadi di ruko pakaian dan karpet di Jalan KH Abdullah Marisi.

Banyaknya kain dan material lain yang mudah terbakar menyebabkan api dengan cepat menyebar dan membesar. Insiden ini terjadi di sekitar Masjid Raya Samarinda, tepatnya di Jalan KH. A. Marisi, yang menambah kepanikan warga sekitar.

Petugas pemadam kebakaran yang masih beroperasi di lokasi kebakaran pertama segera mengalihkan fokus untuk menangani kebakaran kedua.

Meski demikian, api tetap sulit dijinakkan karena kondisi bangunan yang penuh dengan bahan mudah terbakar.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kedua ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Penyelidikan dan Langkah Selanjutnya

Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda bersama Polsekta Samarinda Kota masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kedua kebakaran ini.

Dugaan sementara, korsleting listrik menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran di dua lokasi tersebut. (*)

Exit mobile version