Selebgram Makassar Ditangkap Gara-gara Diduga Pesanan Pria di Hotel

Sulsel, SEKALTIM.CO – Update berita terkini hot news yang bikin netizen heboh karena seorang selebgram Makassar ditangkap polisi. Dia tiba-tiba kena grebek polisi gara-gara kasus Open BO alias Booking Out.

Penasaran kan? Yuk, kita kupas tuntas biar kalian nggak ketinggalan.

Ceritanya selebgram Makassar ditangkap polisi bermula pada Minggu malam, 14 Juli 2024. Saat itu, tim Resmob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan operasi Pekat Lipu 2024.

Polisi tiba-tiba aja ngegerebek sebuah hotel mewah di Jalan AP Pettarani, Makassar. Sebelumnya, polisi mendapat laporan masyarakat bahwa sebuah hotel mewah di Jalan AP Pettarani, Makassar kerap dijadikan lokasi basah prostitusi online.

Penggerebekan lalu terjadi di lantai 6 hotel. Polisi memeriksa satu per satu kamar.

Tiba di kamar 625, bikin kaget, ternyata di dalem kamar hotel itu ada seorang cewek cantik yang ternyata selebgram terkenal di Makassar!

Polisi menciduk ED, selebgram Makassar yang tengah asyik bersama seorang lelaki.

Nah, selebgram yang kena ciduk ini berinisial ED (23 tahun), yang ternyata adalah Eritza Dwi Ardanai.

Kalau kalian aktif di Instagram, pasti udah nggak asing lagi sama akun @eritzadwiardani yang followersnya udah nyampe 23 ribu! Wah, lumayan ya popularitasnya.

Tapi siapa sangka nih, di balik kehidupan glamornya sebagai selebgram, ternyata ED nyambi jadi PSK alias Pekerja Seks Komersial.

Polisi nggak cuma nangkep ED doang lho, tapi juga seorang cowok yang lagi sama dia di kamar hotel. Plus, ada satu orang lagi yang ikut kena ciduk, namanya AB alias Aso (20 tahun) yang ternyata muncikari alias makelar dari ED.

Nah, yang bikin kasus ini makin geger, ternyata foto-foto penangkapan ED udah menyebar luas di berbagai akun medsos sejak tanggal 16 Juli 2024.

Menurut info resmi dari Kanit Resmob Polda Sulsel, Kompol Benny Pornika, ED terlibat dalam dugaan tindak pidana perdagangan orang dengan modus prostitusi online.

“Saat kami masuk ke kamar 625, kami mendapati sepasang pemuda-pemudi tanpa status perkawinan dalam kondisi tanpa busana. Eritza diduga sebagai pekerja seks komersial (PSK),” ujar Benny, 16 Juli 2024.

Jadi, ini bukan cuma kasus Open BO biasa, tapi udah masuk ranah hukum yang lebih serius.

ED ngaku kalo dia terpaksa jadi PSK karena desakan ekonomi. Sama halnya dengan Aso yang jadi muncikari.

“Mereka melakukan itu lantaran kebutuhan ekonomi,” tandasnya.

Kalian pasti penasaran kan, berapa sih tarif ED buat sekali kencan? Ternyata, harganya nggak main-main lho! Mulai dari 5 juta sampe 10 juta rupiah sekali main. Gila nggak tuh?

Aso sebagai muncikari dapet komisi 10% atau 500 ribu dari setiap transaksi. Lumayan ya duitnya, tapi ya tetep aja salah sih.

“Aso mengaku mendapatkan komisi dari ED sebesar 10% atau Rp 500 ribu dari setiap calon pelanggan,” ungkap Benny.

Polisi juga berhasil nyita beberapa barang bukti, kayak dua alat kontrasepsi, uang tunai 5 juta, sama handphone. Sekarang ED dan Aso udah dibawa ke Mako Polda Sulsel buat diproses lebih lanjut.

Tapi anehnya nih guys, cowok yang lagi sama ED pas digerebek kok nggak diungkap identitasnya ya? (*)

Exit mobile version