Seno Aji Jawab Keraguan Hadi Mulyadi Soal Pendidikan Gratis

SEKALTIM.CO – Wacana pendidikan gratis yang diusung oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud – Ir Seno Aji masih menimbulkan berbagai perdebatan dan pertanyaan, akankah janji manis ini dapat terealisasi?

Tak hanya masyarakat, janji pendidikan gratis hingga S3 ini pun turut diragukan oleh kubu petahana, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, yang selalu mempertanyakan kelayakan finansial daerah untuk merealisasikan kebijakan besar tersebut.

Bagi Hadi Mulyadi, anggaran yang ada tak cukup untuk mewujudkan impian pendidikan gratis itu. APBD Kaltim, katanya, harus dibagi dengan sangat bijak. Terdapat beberapa pos-pos anggaran yang sudah ditetapkan dan tak dapat dirubah.

Jalan yang rusak, jembatan tak layak, serta rakyat yang butuh layanan kesehatan, semua dianggap membutuhkan perhatian yang sama besarnya. Sehingga, tidak mungkin seluruh anggaran digelontorkan untuk pendidikan.

“Tanya saja seluruh gubernur yang ada di Indonesia. Untuk APBD, itu (pendidikan gratis) nggak mungkin. Kita sudah hitung, apalagi Kaltim harus membangun yang lain, ada infrastruktur,” ujarnya, dikutip dari media SSCNews, Rabu (25/9/2024).

Hadi Mulyadi sepertinya tahu bener, di balik setiap rupiah yang dialokasikan, ada prioritas lain yang juga menuntut tempatnya di hati pemerintah. Namun, di sisi lain, Ir Seno Aji menepis pernyataan pesimis tersebut.

Di mata mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini, janji pendidikan gratis bukanlah utopia semata. Semua itu bisa terealisasi, dengan catatan, tergantung leadernya.

“Semua tergantung pemimpinnya, mau atau tidak melakukannya,” katanya lantang, penuh keyakinan. Ia yakin bahwa pendidikan gratis bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diwujudkan.

Saat ini kata Ir Seno Aji, APBD Kaltim sebesar Rp20-25 triliun. Bila mengikuti regulasi yang berlaku, yakni 20 persennya untuk anggaran pendidikan, maka jika dirupiahkan sebesar Rp4-5 triliun.

“Ada yang bilang anak-anak kita itu totalnya 1 juta orang, enggak ada. Tapi jika 1 juta itu kita hitung dari TK mungkin iya, namun kan kita tidak bicara masalah itu. Apalagi pendidikan dasar juga sudah gratis, dan anggaran khusus untuk pendidikan itu mencapai Rp4-5 triliun,” paparnya, di Pondok Pesantren Nabil Husein.

Menurut pria kelahiran Semarang ini, program pendidikan dasar di Bumi Kalimantan sudah gratis. Maka, tinggal kebutuhan kecil-kecil seperti seragam atau buku saja yang belum ditanggung dan itu mampu untuk dipenuhi.

“Itu pun nggak banyak anggarannya, dan kita mampu menanggungnya. Jadi, jangan bilang kita nggak mampu. Kita mampu kok, hanya perlu keberanian dan tekad untuk bersama-sama melaksanakannya,” tambahnya, Rabu (25/9/2024).

Cara lainnya, bisa dengan menambah alokasi anggaran pendidikan dari minimal 20 persen menjadi 25 persen, atau mungkin bisa juga menggandeng perusahaan-perusahaan besar melalui program CSR, sehingga janji itu dapat diwujudkan.

“Anggaran pendidikan itu minimal 20 persen, kita boleh dong nambah jadi 25 persen, siapa yang mau melarang, boleh lah. Kita juga bisa bersinergi dengan perusahaan. Nanti kita buat Badan Pendidikan, semua bisa jadi satu, yakni dana CSR ditambah APBD Kaltim. Intinya, ada cara, asalkan kita mau,” tegasnya.

Bagi Rudy Mas’ud – Seno Aji, pendidikan gratis adalah janji masa depan Kaltim yang lebih baik. Namun bagi pasangan petahana Isran Noor – Hadi Mulyadi, itu hanyalah sebuah impian yang mustahil dan tidak dapat direalisasikan.

Exit mobile version