Samarinda, SEKALTIM.CO – Ni Nengah Sintya Dharma Yudipatni, siswi kelas XI C SMA Negeri 3 Samarinda, mengharumkan nama Kaltim dan Indonesia dengan meraih beasiswa bergengsi Sommerjugendkurs dari PASCH Goethe-Institut Indonesia.
Beasiswa Sommerjugendkurs dari PASCH Goethe-Institut Indonesia ini memberikan kesempatan kepada Sintya untuk mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jerman di kota Goslar selama tiga minggu, mulai 30 Juni hingga 20 Juli 2024.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa pencapaian Sintya merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi dalam mempelajari bahasa Jerman. “Sintya telah melalui proses seleksi yang ketat, mulai dari belajar bahasa Jerman level A1 di kelas X dan level A2 di kelas XI melalui ekstrakurikuler Deutschclub,” ungkap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Jumt 19 Juli 2024.
Program beasiswa ini merupakan bagian dari inisiatif PASCH (die Initiative „Schulen: Partner der Zukunft” atau “Sekolah: Mitra untuk Masa Depan”) yang menjalin kerja sama dengan lebih dari 2.000 sekolah di seluruh dunia.
Di Indonesia, terdapat 29 sekolah PASCH dari Aceh hingga Sorong, Papua, dengan SMA Negeri 3 Samarinda sebagai satu-satunya Sekolah Mitra PASCH di Pulau Kalimantan.
Program kerjasama PASCH di SMA Negeri 3 Samarinda yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No. 20 RT. 17, Air Putih, Samarinda Ulu ini digagas oleh Dra. Sri Widayati M.Psi pada tahun 2010, dengan peresmian yang disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda dan Wali Kota Samarinda saat itu, Syaharie Jaang.
Kerjasama ini tidak hanya berfokus pada pengembangan siswa, tetapi juga meningkatkan keterampilan mengajar guru bahasa Jerman melalui berbagai seminar dan pelatihan.
Selama di Jerman, Sintya berkesempatan bertemu dengan sesama siswa PASCH dari berbagai negara seperti Inggris, AS, Meksiko, Spanyol, Kanada, Turki, Rumania, Bangladesh, Brasil, India, Italia, dan Kosovo.
Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa Jermannya, tetapi juga memperluas pemahaman lintas budaya.
Pencapaian Sintya diharapkan dapat menginspirasi siswa-siswi lain di Kalimantan Timur untuk meraih mimpi mereka dan berani bersaing di tingkat internasional.
Program PASCH sendiri menjadi contoh nyata bagaimana kerjasama internasional dalam bidang pendidikan dapat membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia. (*)