NEWS SEKALTIM

Sunnu Wahyudi dari Kutim yang Bikin Geger Seleksi Paskibraka Nasional 2024 di Kaltim

SEKALTIM.CO – Sahabat Sekaltim, sudah tau belum nih tentang drama seru di balik seleksi Paskibraka Nasional 2024, khususnya di Kalimantan Timur?

Kali ini, Kutai Timur (Kutim) kembali mencetak sejarah dengan ngirim salah satu putra terbaiknya, Sunnu Wahyudi, buat jadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Gimana ceritanya kok bisa bikin heboh? Yuk, kita kupas tuntas!

Drama Seleksi yang Bikin Netizen Geger

Jadi begini. Awalnya, ada empat nama jagoan dari Kalimantan Timur (Kaltim) yang lolos seleksi Paskibraka Nasional 2024.

Mereka adalah Livenia Evelyn Kurniawan (SMAK Santo Fransiskus Assisi Samarinda), Uqaila Nur Mahmudah (SMA Yayasan Pupuk Kaltim, Bontang), dan Ananda Deni Pradana (SMAN 4 Balikpapan), dan Gregorius Attara, (SMA Negeri 1 Sendawar Kubar).

Tapi, plot twist! Salah satu kandidat dari Balikpapan ternyata punya masalah gigi dan buta warna parsial pas medical check-up (MCU).

Nah, biar gak bikin si kandidat patah semangat, Kesbangpol Kaltim tetep ngotot ngirim dia ke seleksi nasional.

Kata Syarifuddin Noor, Kabid Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Kesbangpol Kaltim, “Agar tidak berkecil hati, Kesbangpol Kaltim akhirnya menegaskan siswa tersebut tetap berangkat. Kami bersikeras, masalah dia gagal atau bagaimana, biar BPIP yang menyatakan itu. Makanya kita berangkatkan walaupun tahu (kemungkinan) akan gagal seleksi,” jelas Syarifuddin kepada wartawan, Selasa 25 Juni 2024 lalu.

Tapi ya gitu deh, namanya juga seleksi. Panitia akhirnya mutusin buat nyari satu kandidat cowok lagi buat gantiin si kandidat yang bermasalah.

Dan pilihan jatuh ke Sunnu Wahyudi, jagoan dari Kutim yang sebelumnya ada di peringkat empat pas seleksi. Dia kemudian berangkat ke Jakarta bersama 4 calon lainnya.

Hal itu ternyata ada buntutnya. Gregorius Attara menyampaikan kekecewaan sekaligus pertanyaan mengapa Sunnu yang lantas terpilih menuju Paskibraka Nasional 2024.

Kenapa Sunnu yang Terpilih?

Nah, ini dia yang bikin banyak orang penasaran, termasuk Gregorius Attara. Ternyata, Sunnu punya nilai Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) tertinggi, guys! Dan ini tuh syarat mutlak dari BPIP.

Jadi, mau gak mau, suka gak suka, Sunnu yang akhirnya dikirim bareng empat kandidat lainnya buat ikut seleksi ulang di tingkat nasional.

Seleksi nasional ini berlangsung selama lima hari, dan yang bikin makin seru, gak ada campur tangan dari pihak Provinsi Kaltim maupun Kutim. Semua murni hasil penilaian BPIP Pusat.

“Karena terkait seleksi (Paskibraka) yang melibatkan Sunnu, pihaknya hanya diminta oleh panitia seleksi tingkat Provinsi Kaltim dan BPIP untuk menyiapkan kelengkapan administrasi siswa bersangkutan, untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional. Kami tidak melakukan hal-hal di luar prosedur yang telah ditetapkan. Semua yang kami lakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” ungkap Kepala Badan Kesbangpol Kutim Tejo Yuwono, Kamis 27 Juni 2024, dikutip dari keterangan resmi Pemkab Kutim.

Jadi, apa benar ada kongkalikong?

Sunnu Wahyudi: Wakil Kutim

Sunnu Wahyudi, pria 16 tahun yang masih duduk di bangku SMK Negeri 2 Sangatta Utara ini, ternyata memang punya potensi. Dia berhasil ngalahin peserta lainnya dan jadi wakil Kaltim di Paskibraka Nasional 2024 bersama Livenia Evelyn Kurniawan.

Sunnu bukan cuma bikin Kutim bangga, tapi juga jadi inspirasi buat anak-anak muda lainnya.

Dia jadi siswa ketiga dari Kutim yang berhasil tembus ke tingkat Nasional mewakili Kaltim. Sebelumnya, ada Thelma di tahun 2012 dan Meiti di 2017. Keren banget kan?

Sunnu sendiri gak nyangka bisa sampai sejauh ini.

“Hasil ini menjadi jawaban dari doa dan dukungan orang tua saya selama ini, termasuk bimbingan yang sudah diberikan baik oleh guru, pelatih maupun kakak tingkat saya yang terus mendukung agar bisa terus menjadi yang terbaik, dan saya mohon doa restu seluruh masyarakat Kutai Timur agar saya diberikan kelancaran saat bertugas nanti,” ucap Sunnu Rabu 26 Juni 2024.

Perjalanan Sunnu ke Nasional

Sahabat Sekaltim, jangan kira jadi Paskibraka itu gampang ya! Sunnu harus melewati seleksi super ketat, mulai dari tingkat kecamatan sampai nasional.

Bayangin aja, dari 253 pendaftar di Kutim, cuma 102 yang lolos administrasi. Terus, mereka harus tes pengetahuan wawasan ideologi Pancasila, kesehatan, fisik, dan psikologi.

Akhirnya, cuma empat siswa yang lolos ke tingkat provinsi, termasuk Sunnu.

“Dari seleksi ketat ini, terpilihlah empat siswa untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi, yakni Sunnu Wahyudi, SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Ajeng dari SMK Negeri 1 Sangatta Utara, Arka dari SMA Negeri 2 Sangatte Utara, dan Dela Puspita dari SMA Negeri 1 Sangatta Utara,” ujar Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama, Kesbangpol Kutim, Hapiah, Rabu 26 Juni 2024.

Dari situ, cuma Sunnu yang berhasil tembus ke tingkat nasional. Perjuangan banget kan?

Sistem Seleksi Baru yang Lebih Adil

Nah, yang bikin seleksi tahun ini makin seru, mereka pake sistem baru yang katanya lebih transparan dan adil. Di Kutim, seleksi bahkan dilakukan secara daring, mulai dari pendaftaran sampai tes di lab komputer. Keren kan?

“Sistem seleksi baru ini menuntut transparansi dan keadilan dalam setiap tahapan. Di Kutim, perubahan sistem seleksi menjadi daring mulai dari pendaftaran hingga tes yang dilakukan di laboratorium computer. Dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim. Sistem baru ini diyakini dapat mengurangi potensi kecurangan dan memastikan bahwa hanya calon terbaik yang terpilih,” ungkap Tejo.

Dengan sistem ini, kemungkinan tidak ada lagi tuh istilah “orang dalam” atau “titipan”.

Kutim Siap Ngirim Jagoan ke IKN

Dengan lolosnya Sunnu, Kutim siap ngirim jagoannya ke Ibu Kota Nusantara buat upacara 17 Agustus 2024 nanti. Bayangin aja, Sunnu bakal jadi salah satu yang ngibarkan bendera di depan Presiden RI!

Itulah sedikit cerita seru di balik terpilihnya Sunnu Wahyudi sebagai anggota Paskibraka Nasional 2024. Kutim dan Kaltim layak bangga dengan capaiannya.

Lagi pula, kisah ini bukan cuma tentang prestasi, tapi juga tentang perjuangan, dedikasi, dan impian yang jadi kenyataan. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button