Jakarta, Sekaltim.co – Senin pagi, 19 Agustus 2024, menjadi saksi sejarah baru bagi Supratman Andi Agtas dalam perjalanan karirnya. Dia kini menjabat Menteri di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
Istana Negara, Jakarta, menjadi tempat berlangsungnya seremoni pelantikan Supratman Andi Agtas yang mengukir babak baru dalam kepemimpinan lembaga penting ini.
Supratman Andi Agtas, politikus senior Partai Gerindra, resmi dilantik sebagai Menteri Hukum dan HAM menggantikan Yasonna H. Laoly yang telah mengabdi selama dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Momen bersejarah ini tidak hanya menandai pergantian kepemimpinan di Kemenkumham, tetapi juga menjadi simbol dari dinamika politik dan pemerintahan Indonesia yang terus bergerak.
Pelantikan Supratman sebagai Menkumham baru ini bertepatan dengan peringatan Hari Pengayoman 2024, sebuah momen yang memiliki makna mendalam bagi seluruh jajaran Kemenkumham se-Indonesia.
Supratman Andi Agtas bukanlah nama baru dalam kancah politik nasional. Pria kelahiran Tajuncu Soppeng, 28 September 1969 ini, telah membangun karier yang solid sebagai akademisi, advokat, dan politikus.
Perjalanan hidupnya yang dimulai dari tanah Sulawesi telah membawanya ke puncak karier sebagai salah satu pemimpin di lembaga kementerian.
Latar belakang pendidikan Supratman yang kuat di bidang hukum – dengan gelar S1 dari Universitas Muslim Indonesia dan S2 dari Universitas Hasanuddin – menjadi modal berharga dalam memimpin Kemenkumham.
Pengalamannya sebagai dosen Fakultas Hukum Tadulako dan advokat semakin mempertajam pemahaman dan kepekaaannya terhadap isu-isu hukum dan HAM yang menjadi domain utama kementerian yang kini dipimpinnya.
Tidak hanya berkecimpung di dunia akademis dan hukum, Supratman juga memiliki pengalaman manajerial yang mumpuni. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan Daerah Kota Palu dan Komisaris PT Citra Nuansa Elok.
Karier politik Supratman terbilang cemerlang. Selama dua periode berturut-turut (2014-2024), ia menjabat sebagai anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan Sulawesi Tengah dari Fraksi Partai Gerindra. Posisinya di Komisi VI DPR RI telah memberikannya wawasan luas tentang berbagai isu nasional, termasuk hukum dan HAM.
Dalam sumpah jabatannya, Supratman berjanji, “Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara.”
Pergantian kepemimpinan dari Yasonna H. Laoly ke Supratman Andi Agtas juga mencerminkan dinamika politik yang lebih luas. Yasonna, yang merupakan politisi PDI Perjuangan, telah mengabdi sebagai Menkumham selama dua periode kepemimpinan Presiden Jokowi.
Keputusan untuk mengganti Yasonna dengan Supratman, yang berasal dari Partai Gerindra, dapat dilihat sebagai upaya untuk menyeimbangkan representasi politik dalam kabinet menjelang akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
Pelantikan Supratman sebagai Menkumham baru juga menjadi bagian dari reshuffle kabinet yang lebih luas. Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga melantik beberapa pejabat baru lainnya, termasuk Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM, Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/BKPM, dan beberapa kepala badan baru. (*)