Sekaltim.co – Sebuah video yang menampilkan insiden seorang pemuda yang diduga dipukul oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) setelah berfoto dengan Presiden Joko Widodo di acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional 2024 di Samarinda, Kalimantan Timur, telah viral di media sosial sejak Senin, 9 September 2024.
Video tersebut salah satunya telah diunggah oleh akun Instagram @agung_q114, milik Yulianus Agung, seorang mahasiswa dari salah satu universitas terbesar di Kalimantan Timur.
Dalam video yang ramai di-repost oleh media dan influencer Indonesia itu, Yulianus terlihat mencoba menerobos barisan Paspampres dengan mendorong dan berteriak meminta tolong agar bisa berfoto bersama Presiden Jokowi.
Setelah aksinya diketahui oleh Presiden, Yulianus dipanggil dan diberi kesempatan untuk berfoto.
Namun, setelah sesi foto, ia mengaku didekati oleh salah satu personel Paspampres yang kemudian memukul bagian perutnya.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Penerangan Kodam VI/Mlw, Kolonel Kav Kristiyanto, S.Sos, menyatakan bahwa tindakan pemuda itu sangat membahayakan keselamatan dan keamanan Presiden.
“Sesuai dengan UU TNI No. 34 Tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI, dalam hal pengamanan VVIP, tugas Paspampres sesuai dengan aturan undang-undang dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada, yaitu melaksanakan tugas pengamanan fisik jarak dekat terhadap kemungkinan ancaman yang dapat membahayakan obyek VVIP,” ujar Kolonel Kristiyanto melalui keterangn tertulis, Selasa 10 September 2024.
Kristiyanto menjelaskan bahwa saat insiden terjadi, situasi di sekitar sangat ramai dan memaksa Yulianus untuk terkena dorongan di bagian perut oleh personel pengamanan VVIP.
“Karena situasi saat itu ramai, saudara Yulianus yang memaksa masuk terkena dorongan bagian perut dari personel Pengamanan VVIP,” tambahnya.
Kristiyanto juga menyebut bahwa Yulianus telah mengakui kesalahannya setelah dikonfirmasi melalui telepon.
“Saat dikonfirmasi lewat telepon, Saudara Yulianus telah mengakui kesalahannya. Bahkan yang bersangkutan ingin masuk TNI setelah selesai kuliah nanti,” jelas Kapendam.
Peraturan dan Tugas Paspampres dalam Pengamanan VVIP
Kapendam menegaskan bahwa tindakan personel Paspampres sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku, yakni Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2013 tentang Pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden beserta keluarganya serta tamu negara setingkat kepala negara/kepala pemerintahan.
“Dalam Pasal 1 ayat 11 itu sudah jelas disebutkan bahwa ada tugas Paspampres juga,” pungkas Kristiyanto.
Kronologi Insiden di Acara Pembukaan MTQ Nasional
Insiden tersebut terjadi pada Minggu, 8 September 2024, sesaat setelah pembukaan MTQ Nasional di Stadion Kadrie Oening, Samarinda.
Dalam video yang beredar, Yulianus berhasil mencegat Presiden Jokowi tepat di depan pintu mobilnya dan berfoto selfie dengan sang Presiden.
Jokowi yang mengenakan pakaian resmi pembukaan MTQ tampak tersenyum saat berfoto.
Setelah berfoto, Yulianus bahkan menerima hadiah berupa kaos dari Presiden, sebuah tradisi yang sering dilakukan Jokowi dalam kunjungannya ke berbagai daerah.
Namun, tak lama setelah menerima kaos, Yulianus terlihat meringis kesakitan dan mengaku dipukul oleh personel Paspampres.
Ia terdengar mengucapkan terima kasih, namun juga terlihat mengungkapkan rasa kesal dengan perlakuan yang diterimanya.
Yulianus bahkan sempat ditegur agar tidak mengulagi perbuatannya. “Lain kali jangan begitu, ya,” kata seorang pria dalam rekaman video itu
“Saya dipukul sama pasukan presiden tadi. Dihantam hanya karena foto sama presiden. Itu presiden Indonesia, presiden rakyat Indonesia, kenapa saya harus dihantam sama Paspampres?” katanya sambil berjalan menahan sakit.
Yulianus merasa tidak adil karena menurutnya, Presiden Jokowi sendiri tidak mempermasalahkan aksinya.
“Untung saya ga mati. Hantaman itu keras. Presiden aja ga jadi masalah, masa saya dihantam sama Paspampresnya. Ga bisa begitu,” lanjutnya dengan nada kesal.
Reaksi Warganet dan Media Sosial
Video pemuda yang dipukul usai berfoto dengan Presiden Jokowi ini telah tersebar luas di berbagai platform media sosial, seperti Instagram dan X (dulu Twitter), dan memicu berbagai reaksi dari warganet.
Banyak yang mempertanyakan tindakan Paspampres, sementara yang lain mendukung langkah tegas aparat keamanan demi menjaga keselamatan Presiden.
Insiden ini menuai beragam komentar dari netizen. Akun X Wak AG @gamaadixxx menuliskan, “Entah kenapa kok rasa sakitnya kerasa juga sm gue, terlepas dr dia ngelanggar protokoler. berasa sakit hati gitu.”
Sementara itu, akun @amangamangxxxx memberikan pandangannya, “Petugas hanya melaksanakan tugas saja, tuh jika terjadi apa sama si mulyono petugas juga yg harus bertanggung jawab. pikir sehat saja.”
Akun 11/100 @izzieaxxx mengomentari, “Kebanyakan nonton video kedekatan Mulyono sm rakyat. Si Abang anggap video2 tsb natural.”
Meski demikian, pihak TNI melalui Kapendam VI/Mlw berharap agar masyarakat dapat memahami situasi dan risiko yang dihadapi oleh Paspampres dalam menjalankan tugas pengamanan VVIP.
Hingga saat ini, TNI dan Paspampres tetap berkomitmen menjalankan tugas pengamanan sesuai dengan SOP dan peraturan yang berlaku, demi menjaga keamanan para pemimpin negara dan memastikan situasi tetap kondusif dalam setiap acara kenegaraan. (*)