Tiga Strategi Kadis Sosial Provinsi Kaltim dalam Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Samarinda, SEKALTIM.CO – Dalam rapat yang berlangsung Jumat, 19 Januari 2024 di Ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim yang dipimpin Assisten 1 Pemprov Kaltim, Sirajuddin, Kepala Dinas Sosial Provinsi Kaltim, Andi Muhammad Ishak, memberikan pandangan terhadap strategi penanganan kemiskinan ekstrem di tingkat provinsi.

Konsep Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem yang terstruktur dan terukur sejalan dengan komitmen yang diambil dalam rapat koordinasi tersebut.

1. Fokus pada Penguatan Jaringan Sosial dan Kerja Sama Antarlembaga
Andi Muhammad Ishak mengungkapkan strategi pertama yang mengedepankan penguatan jaringan sosial dan kerja sama antarlembaga. Tujuan utamanya adalah memberikan dukungan maksimal kepada mereka yang berada dalam kondisi membutuhkan.

Melalui kerjasama yang solid antara lembaga-lembaga terkait, diharapkan akan tercipta suatu ekosistem sosial yang memungkinkan penanggulangan kemiskinan ekstrem secara lebih efektif dan holistik.

2. Implementasi Program Pelatihan dan Peningkatan Keterampilan
Strategi kedua yang diusung oleh Kadis Sosial adalah melalui implementasi program pelatihan dan peningkatan keterampilan bagi masyarakat yang terdampak kemiskinan ekstrem. Pendekatan ini bertujuan untuk memberdayakan individu-individu tersebut agar dapat berkontribusi lebih baik dalam perekonomian, baik secara lokal maupun nasional.

Program ini tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi lebih kepada memberikan keterampilan yang dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja.

“Upaya ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan,” jelas Andi Muhammad Ishak.

3. Pendekatan Inovatif dalam Penyediaan Bantuan Sosial
Pendekatan inovatif juga menjadi kunci dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Timur. Andi Muhammad Ishak mengusulkan pendekatan ketiga dengan memanfaatkan teknologi dan data yang akurat dalam mendistribusikan bantuan sosial. Dengan demikian, diharapkan dapat mencapai sasaran yang tepat dan efisien.

Teknologi modern, termasuk penggunaan aplikasi dan sistem informasi, diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih transparan dan terukur dalam penyaluran bantuan sosial kepada yang membutuhkan.

Sementara itu, Assisten 1 Pemprov Kaltim, Sirajuddin, mengambil keputusan sesuai petunjuk PJ Gubernur. Menurut Sirajuddin, setiap Kabupaten/kota di Kaltim diminta untuk melakukan pendataan ulang kelengkapan data kemiskinan ekstrem guna mencapai target 0%.

Kepala Biro Kesra Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim, Dasmiah, menyoroti perbedaan antara data BPS dan PMK. Beliau menekankan perlunya pendataan ulang yang akurat untuk memastikan data yang digunakan dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem benar-benar representatif.

Pemetaan geospasial menjadi elemen kunci dalam memastikan akurasi dalam pelaporan berkala pencapaian mengentaskan kemiskinan ekstrem. Dengan pemetaan ini, diharapkan upaya penanggulangan dapat lebih terarah dan efektif.

Terlepas dari strategi yang diusung Provinsi Kaltim dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, terdapat tujuh arahan dari Presiden Jokowi yang juga menjadi fokus dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Arahan tersebut mencakup pengendalian inflasi, alokasi anggaran stimulus ekonomi, kewaspadaan terhadap dampak super el nino, penyederhanaan prosedur perizinan, dukungan tanpa intervensi terhadap KPUD dan Bawaslu, penyelesaian cepat terkait percikan politik, serta dukungan terus-menerus pada program prioritas pemerintah seperti penurunan kemiskinan ekstrem, pemberantasan stunting, dan hirilisasi industri.

Dengan kolaborasi strategi dari Provinsi Kaltim dan arahan presiden, diharapkan penanggulangan kemiskinan ekstrem di Kalimantan Timur dapat mencapai hasil yang optimal. Penggunaan teknologi, kerja sama antarlembaga, dan pendekatan inovatif dalam pemberian bantuan sosial menjadi pondasi utama dalam upaya ini.

Penanganan kemiskinan ekstrem menjadi suatu langkah nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan harapan, upaya ini tidak hanya mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan, tetapi juga memberikan landasan kuat untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. (*)

Exit mobile version