Jabar, Sekaltim.co – Sebuah tragedi terjadi di kawasan Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, ketika jembatan dermaga bekas PT Sumber Baja Prima (SBP) putus akibat diterjang gelombang tinggi.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu, 16 Oktober 2024 ini menyebabkan 70 pemancing terjebak dan tiga orang dilaporkan hilang.
Gelombang setinggi 3-4 meter menghantam jembatan dermaga bekas perusahaan tambang pasir besi tersebut, menyebabkan struktur jembatan terputus dan mengisolasi puluhan pemancing yang berada di tengah konstruksi.
Dari empat orang yang terjatuh ke laut, satu berhasil diselamatkan sementara tiga lainnya masih dalam pencarian.
Basarnas segera mengerahkan operasi penyelamatan berskala besar dengan mengerahkan helikopter Dauphin AS-356 N3+ dengan call sign HR-3604 dari Lapangan Udara Atang Sanjaya Bogor.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, yang memimpin operasi di lokasi, melaporkan bahwa tim rescue telah berhasil mengevakuasi 26 orang hingga pukul 15.00 WIB.
“Dua orang yang dievakuasi mengalami kelelahan namun dalam kondisi sehat dan sedang ditangani tim medis di Satradar 216,” jelas Desiana dalam keterangannya, Kamis 17 Oktober 2024.
Korban yang berhasil dievakuasi diidentifikasi sebagai Maman (60) dari Kampung Pamoyanan dan Dede Amung (37) dari Kampung Ciasahan.
Helikopter penyelamat yang dipiloti Mayor Pnb Endrik dan Kapten Pnb Wira Setiadi dilengkapi teknologi Flight Management System (FMS) canggih dan mampu mengangkut beban hingga 4.300 kg atau 12 orang.
Dengan kecepatan maksimal 269 km/jam dan ketahanan terbang 4,3 jam, helikopter ini menjadi andalan dalam operasi evakuasi dan pengiriman logistik.
Tim SAR gabungan terus melakukan upaya penyelamatan dan pendistribusian logistik kepada para korban yang masih terjebak.
Posko medis telah didirikan di Satuan Radar 216 Cibalimbing, Kecamatan Surade, untuk memberikan pertolongan pertama kepada korban yang berhasil dievakuasi.
Pihak berwenang menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem dan menghindari aktivitas memancing di lokasi-lokasi berisiko tinggi, terutama saat gelombang laut sedang tinggi. (*)