NEWS SEKALTIM

Upacara Melasti Umat Hindu di Tepian Sungai Mahakam Meriahkan Perayaan Nyepi di Kaltim

Samarinda, SEKALTIM.CO – Tepian Sungai Mahakam menjadi lokasi upacara Melasti umat Hindu di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat 8 Maret 2024. Upacara Melasti di tepian Sungai Mahakam ini pertama kali berlangsung di Sungai Mahakam di Taman Teluk Lerong, Samarinda, sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Upacara Melasti di Berbagai Wilayah Kaltim
Selain di tepian Sungai Mahakam, umat Hindu di Kaltim lainnya juga melaksanakan upacara Melasti di beberapa lokasi:

– Kota Tenggarong: Upacara Melasti dilaksanakan di Dermaga Museum Mulawarman, Sabtu 9 Maret 2024.
– Kecamatan Tenggarong Seberang: Upacara Melasti dari Desa Manunggal Jaya, Desa Bangun Rejo, Desa Kerta Buana, dan Desa Bukit Pariaman dilaksanakan di tepian Sungai Mahakam, Kampung Embalut.
– Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang: Upacara Nunas Tirta Catus Pata, Minggu 10 Maret 2024.
– Kota Balikpapan: Upacara Melasti dilaksanakan di Pantai SPN Balikpapan.

Melasti di Sungai Mahakam, Kehormatan Bagi Umat Hindu Kaltim
“Upacara Melasti kali ini merupakan yang pertama digelar di Sungai Mahakam, yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat Samarinda dan Kaltim,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalimantan Timur, I Made Subamya, Minggu 10 Maret 2024.

Melasti adalah ritual suci yang dilakukan umat Hindu untuk menyucikan diri dan alam semesta dengan mendatangi sumber air, sebelum merayakan Nyepi yang jatuh pada Senin, 11 Maret 2024.

“Karena kita warga Samarinda, kita sangat menghormati apa pun yang ada di wilayah kita sendiri. Tentu suatu kebahagiaan, suatu kehormatan juga bagi kita, karena kita diberikan izin oleh pemerintah,” ujar Subamya.

Subamya mengaku bangga bisa melaksanakan Melasti di tempat umat Hindu Samarinda berpijak. Selama ini, ritual tersebut dilakukan di pantai atau bergabung dengan umat Hindu di Kutai.

Prosesi dan Rangkaian Perayaan Nyepi
Dalam upacara Melasti, umat Hindu membawa sejumlah sesaji dan air suci yang diambil dari Sungai Mahakam untuk prosesi ritual. Upacara ini diikuti oleh ratusan umat Hindu dari berbagai pura yang ada di Samarinda.

Setelah Melasti, umat Hindu akan melanjutkan rangkaian perayaan Nyepi dengan beberapa prosesi lainnya, seperti Tawur Kesanga yang disertai dengan arak-arakan ogoh-ogoh, kemudian Ngembak Geni atau saling berkunjung ke sanak saudara setelah pelaksanaan ritual Nyepi.

Nyepi adalah hari suci umat Hindu yang ditandai dengan empat larangan utama, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Dengan melaksanakan Nyepi, umat Hindu percaya bahwa mereka dapat mencapai kesucian batin dan menjaga keseimbangan alam.

Upacara Melasti umat Hindu di Provinsi Kalimantan Timur, khususnya yang berlangsung di tepian Sungai Mahakam, Samarinda, dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946.

Sebelumnya, Pawai Ogoh-Ogoh juga berlangsung di Bontang pada Minggu 3 Maret 2024 pagi diikuti ratusan umat Hindu dari anak-anak, pemuda hingga dewasa dan serta perwakilan dari 6 paguyuban.

Pelaksanaan pawai Ogoh-Ogoh ini merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi tahun baru Saka 1946.

Wali Kota Bontang Basri Rase mengapresiasi kegiatan Pawai Ogoh-Ogoh di 2024 ini. Pemkot Bontang sejatinya selalu mendukung kegiatan yang dibuat oleh komunitas budaya.

Pawai Ogoh-Ogoh ini bisa menjadi potensi pariwisata di Bontang. Basri berharap, pawai Ogoh-Ogoh ini akan masuk ke dalam kalender event wajib di Bontang.

“Perbedaan ini bisa jadi perekat silaturahmi. Selamat merayakan hari raya Nyepi. Pawai Ogoh-Ogoh ini merupakan lambang bagaimana melihatkan budaya umat Hindu. Kami bangga dan tahun depan bisa ditingkatkan,” tutur Basri Rase. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button