Samarinda, SEKALTIM.CO – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Samarinda khusyuk dalam menunaikan shalat tarawih malam pertama jelang 1 Ramadhan 1445 H, Senin malam 11 Maret 2024.
Bertempat di Masjid At-Tawwabin Rutan Samarinda, sebanyak 324 orang WBP yang beragama muslim mengikuti Shalat Tarawih dengan khidmat baik di masjid maupun di halaman tengah Rutan Samarinda. Mereka terdiri dari 271 orang laki-laki serta 53 orang wanita.
Sebelum melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih dan Witir, warga binaan mendengarkan siraman rohani yang disampaikan oleh Ustadz Mu’arif Anshori dari Kementerian Agama Kota Samarinda, yang sekaligus memimpin pelaksanaan ibadah tersebut.
“Ramadhan adalah bulan yang membawa keberkahan karena sangat besar keberkahan yang terdapat di dalamnya. Di bulan ini juga pintu-pintu kebaikan akan dibuka dan Allah akan menutup seluruh pintu keburukan. Di bulan Ramadhan pula setan-setan dibelenggu karena akan mengganggu anak adam dalam menjalankan ibadah kepada Allah,” terang Ustadz Mu’arif.
Setelah mendapat siraman rohani, warga binaan Rutan Samarinda melaksanakan Shalat Sunnah Tarawih dan Witir secara berjamaah yang dipimpin oleh Ustadz Mu’arif Anshori.
Kepala Rutan Samarinda, Jul Herry Siburian, yang turut hadir langsung memantau kegiatan malam pertama shalat Tarawih, menjelaskan bahwa Bulan Ramadhan kali ini disambut dengan penuh suka cita oleh para warga binaan.
Menurut Jul Henry Siburian, para WBP tampak antusias memenuhi masjid dan halaman tengah untuk melaksanakan Shalat Tarawih dengan khidmat dan khusyuk.
“Puji Tuhan, malam pertama Ramadhan kali ini para warga binaan bisa dengan khidmat dan khusyuk melaksanakan salat Tarawih menyambut masuknya bulan Ramadhan di masjid At-Tawwabin Rutan Samarinda,” ungkap Jul Herry.
Ia beserta jajaran Rutan Samarinda berkomitmen memberikan hak-hak warga binaan secara penuh, terutama hak dalam menjalankan ibadah selama Bulan Suci Ramadhan.
“Seluruh Warga Binaan di sini selalu kita berikan ruang dan kita fasilitasi untuk menjalankan ibadahnya. Seperti malam ini, Warga Binaan yang beragama muslim kita berikan waktu untuk bisa melaksanakan sholat Tarawih secara berjamaah. Begitu pula dengan malam-malam berikutnya akan terus kami penuhi hak-hak mereka,” ucapnya.
Jul Herry menambahkan bahwa dalam melaksanakan shalat Tarawih, seluruh Warga Binaan tetap dalam pengawasan petugas.
“Tentunya karena ini kita laksanakan pada malam hari, petugas pengamanan kita siagakan secara ekstra serta dengan menambahkan 9-10 orang piket staf khusus Tarawih untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif. Jangan sampai ada terjadi gangguan keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan sholat Tarawih,” tutupnya.
Kegiatan malam perdana Bulan Suci Ramadhan ini ditutup dengan Tadarus Al-Qur’an yang diikuti oleh 9 Santri Masjid At-Tawwabin dengan khusyu’ dan khidmat. Sementara para WBP yang lain kembali ke blok hunian untuk istirahat. (*)