Darlis Pattalongi: Perbaiki Dulu Layanan IGD Sebelum Beri MCU Gratis
Samarinda, Sekaltim.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), H. M. Darlis Pattalongi, mengungkapkan kekhawatiran serius terkait wacana pemberian Medical Check Up (MCU) gratis sebagai hadiah ulang tahun. Menurutnya, meski ide tersebut terkesan mulia, kondisi fasilitas dan tenaga kesehatan (nakes) di Kaltim belum memadai untuk mengakomodasi program tersebut.
Dirinya menyambut baik inisiatif ini, tetapi juga harus realistis melihat kesiapan infrastruktur kesehatan yang ada demi memenuhi kebutuhan tersier berupa apresiasi hari ulang tahun dengan MCU.
“Kalau saya sih menyambut baik, tapi saya meragukan kesiapan fasilitas kesehatan kita dan tenaga kesehatan kita. Jangankan secara serentak seperti itu, sebetulnya kebutuhan-kebutuhan tersier orang diapresiasi ulang tahunnya,” ungkap Darlis dalam pernyataannya di Gedung DPRD Kaltim, Kamis 14 November 2024.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengungkapkan bahwa pelayanan dasar kesehatan di Kaltim masih menghadapi berbagai kendala serius. Ia mencontohkan pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang seringkali mengalami hambatan dalam penanganan pasien emergency.
Darlis bahkan mengaku kerap menerima keluhan warga bahwa untuk mendapatkan pelayanan IGD sampai masuk ruang perawatan, pasien harus menunggu 12 hingga 24 jam. Menurutnya, kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan mengingat IGD seharusnya memberikan penanganan cepat.
“Faktor kedaruratan saja pelayanannya masih itu molor berjam-jam. Saya mendapat informasi, sekali-kali mendapat keluhan dari masyarakat, untuk memasuki IGD saja sampai kepada ruang perawatan itu bisa nunggu sampai 12 jam. Bahkan ada yang nunggu 24 jam. Itu kan pelayan kedaruratan,” tandas Darlis.
Darlis memaparkan, jika program MCU gratis ini diterapkan, beban rumah sakit akan semakin berat. Mengingat setiap hari pasti ada warga yang berulang tahun, termasuk di kalangan pejabat. “Di DPRD saja ada 55 anggota yang tentunya memiliki hari ulang tahun berbeda. Bayangkan jika program ini diberlakukan untuk seluruh masyarakat,” tambahnya.
Legislator ini menekankan pentingnya prioritas dalam pengembangan layanan kesehatan. Menurutnya, pemerintah daerah sebaiknya fokus terlebih dahulu pada perbaikan pelayanan kedaruratan sebelum mengimplementasikan program-program tambahan.
Bukan berarti dirinya menolak ide tersebut. Darlis mengajak seluruh pihak agar realistis melihat kondisi di lapangan.
Darlis menilai pelayanan dasar seperti IGD saat ini masih belum siap, apalagi jika ditambah beban pelayanan MCU gratis.
“Jadi bukan saya menolak, tapi saya melihat bahwa fasilitas kesehatan kita dan kesiapan tenaga kesehatan kita belum belum siap untuk itu,” tegasnya.
Darlis mengungkapkan beberapa kendala utama yang perlu dibenahi, di antaranya keterbatasan fasilitas kesehatan, akses pelayanan yang belum merata, dan jumlah tenaga kesehatan yang belum mencukupi. Ia menyarankan agar pemerintah daerah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan kesehatan yang ada.
Dirinya menyarankan agar sebelum membuat program-program baru, lebih baik memperbaiki dulu pelayanan dasar kita. Jangan sampai niat baik memberikan apresiasi malah menimbulkan masalah baru dalam sistem kesehatan.
“Jadi tidak usah ada ide-ide yang yang lebih luas sebelum kebutuhan dasar kita, kita penuhi. Apa kebutuhan dasar kita itu? Pelayanan kedaruratan,” ungkap Darlis.
Lebih lanjut, Darlis menyoroti pentingnya perencanaan yang matang dalam setiap kebijakan kesehatan. Menurutnya, setiap program baru harus didasarkan pada kajian mendalam tentang kapasitas dan kemampuan fasilitas kesehatan yang ada.
Anggota DPRD Kaltim ini juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama memikirkan solusi terbaik dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kaltim. Ia berharap pemerintah daerah dapat memfokuskan anggaran dan sumber daya yang ada untuk memperbaiki pelayanan dasar kesehatan lebih dulu sebelum memenuhi kebutuhan tersier seperti hadiah ulang tahun. (Adv/DPRDKaltim)