
Kukar, Sekaltim.co – Banjir melanda tujuh desa di wilayah Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), sejak Jumat 4 April 2025. Bencana ini disebabkan oleh curah hujan tinggi yang terjadi selama tiga hari berturut-turut, mengakibatkan meluapnya Sungai Belayan beserta beberapa anak sungainya.
Kapolsek Tabang, IPTU Aldino Subroto, mengonfirmasi bahwa banjir telah menggenangi tujuh desa di wilayah kecamatan tersebut. Desa-desa yang terdampak meliputi Desa Umaq Bekuay, Desa Sidomulyo, Desa Baru, Desa Tabang Lama, Desa Umaq Dian, Desa Muara Pedohon, dan Desa Umaq Tukung, dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 50 sentimeter.
“Meskipun banjir telah menggenangi beberapa desa, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan. Tidak ada pula laporan tentang longsor, pohon tumbang, atau kerugian material lainnya,” ungkap IPTU Aldino melalui keterangan tertulis, Minggu 6 April 2025.
Warga Diimbau Tetap Waspada
Meski air banjir mulai surut di beberapa lokasi, petugas tetap memperingatkan warga untuk waspada karena potensi hujan yang masih tinggi. Pihak kepolisian (Polsek Tabang) dan pemerintah setempat telah mengimbau warga untuk siap mengungsi ke tempat yang aman jika terjadi kenaikan air.
“Jika curah hujan kembali tinggi, kemungkinan air akan naik lebih tinggi dan meluas, sehingga berdampak lebih besar terhadap pemukiman warga,” tambah Kapolsek.
Banjir Bergerak ke Hilir
Sementara kondisi di Kecamatan Tabang berangsur membaik, banjir kini bergerak ke arah hilir. Hingga Minggu 6 April 2025, warga Desa Muai di Kecamatan Kembang Janggut, Kukar, melaporkan bahwa ketinggian air masih terus bergerak naik meski perlahan.
“Meskipun info di Kecamatan Tabang sudah berangsur turun dari kemarin, namun masih ada curah hujan dari subuh tadi yang mewajibkan masyarakat hilir tetap selalu waspada, terutama menjaga anak-anak kecil dan harta berharga lainnya,” ungkap seorang warga bernama Ali Husni.
Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada menghadapi bencana alam ini. Masyarakat diimbau untuk mengikuti petunjuk dari pihak berwenang dan segera melaporkan jika terjadi peningkatan ketinggian air secara signifikan. (*)