Samarinda

Duka di Gang Saka, Balita 3 Tahun Terseret Banjir di Samarinda Ditemukan Meninggal Dunia

Samarinda, Sekaltim.co – Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Nabil Sarim, balita berusia tiga tahun yang terseret arus banjir di Gang Saka, Jalan P. Suryanata, Bukit Pinang, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).

Bocah malang tersebut ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa pagi 13 Mei 2025, setelah pencarian intensif selama dua hari satu malam. Korban ditemukan sekitar pukul 10.45 dengan radius 20 meter dari LKP.

“Korban Nabil Sarim ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, setelah dua hari dilakukan pencarian oleh unsur SAR Gabungan,” jelas Riqi Efendi, Danru Operasi SAR, mewakili Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan Dody Setiawan, dalam keterangan yang diterima media.

Tragedi bermula pada Senin, 12 Mei 2025, sekitar pukul 14.21 WITA, ketika Nabil sedang bermain di teras rumahnya.

Tanpa disadari, ia terjatuh ke aliran banjir yang melintas tepat di depan rumah saat ayahnya sedang membersihkan halaman.

Pencarian awal yang dilakukan warga sekitar dan keluarga tidak membuahkan hasil, hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke Basarnas Kalimantan Timur pukul 16.50 WITA.

Tim SAR gabungan segera melakukan koordinasi cepat dan memulai penyisiran pada malam hari.

Namun, hingga pukul 21.30 WITA, korban belum berhasil ditemukan.

Pencarian kemudian dihentikan sementara dan dilanjutkan kembali pada keesokan paginya.

“Dalam pencarian hari kedua ini SAR gabungan telah melakukan pertemuan kecil untuk menyusun strategi dengan titik pencarian sepanjang 2 kilometer dari lokasi kejadian,” kata Dody Setiawan.

Metode pencarian balita dilakukan secara manual dengan menyusuri bantaran sungai menuju arah hilir.

Namun, tim SAR menghadapi sejumlah kendala di lapangan, termasuk derasnya arus, air yang sangat keruh, serta sempitnya aliran sungai yang menghambat pergerakan perahu karet dan alat berat.

Kondisi medan yang sulit tersebut memperlambat proses pencarian dan menuntut tim untuk menyusun strategi khusus yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Meski demikian, upaya tanpa kenal lelah dari tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya korban, meskipun dalam kondisi yang menyedihkan.

Peristiwa ini menambah daftar korban bencana banjir yang melanda Kota Samarinda dalam beberapa hari terakhir, menyusul tragedi longsor yang juga merenggut nyawa empat orang di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button