Samarinda, SEKALTIM.CO – Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Samarinda melaksanakan kegiatan Penyuluhan Hukum Jaksa Masuk Sekolah (JMS) di SMP Katolik Santo Fransiskus Assisi.
Penyuluhan hukum Jaksa Masuk Sekolah pada Jumat, 15 Maret 2024, ini diikuti oleh 150 siswa dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran hukum di kalangan pelajar sejak dini.
Kepala Seksi Intelijen, Erfandy Rusdy Quiliem, S.H., M.H., membuka program Jaksa Masuk Sekolah ini dengan menyampaikan materi tentang pengenalan akan Peranan Kejaksaan Dalam Penegakan Hukum di Indonesia.
Kemudian, Kasubsi A pada Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Samarinda, Jonathan Bernadus Ndaumanu, S.H., menyampaikan materi terkait Cyberbullying di Lingkungan Pelajar.
Erfandy Rusdy Quiliem menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan dan penerangan hukum melalui Program Jaksa Masuk Sekolah kepada siswa/i pelajar merupakan salah satu tugas dan fungsi Kejaksaan di Bidang Intelijen dalam upaya peningkatan kesadaran hukum masyarakat, termasuk kepada pelajar.
“Ini merupakan salah satu tugas dan fungsi Kejaksaan di Bidang Intelijen dalam peningkatan kesadaran hukum masyarakat termasuk kepada pelajar yang bertujuan untuk memberikan pengenalan hukum sejak dini kepada pelajar,” ungkap Erfandy Rusdy Quiliem melalui keterangan tertulis Kejaksaan Samarinda, 15 Maret 2024.
Erfandy Rusdy Quiliem menambahkan bahwa Tim Jaksa Masuk Sekolah juga dibentuk melalui Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP–184/A/JA/11/2015 tentang Pembentukan Tim Jaksa Masuk Sekolah.
Kegiatan Jaksa Masuk Sekolah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para pelajar tentang peran Kejaksaan dalam penegakan hukum di Indonesia, serta mengedukasi tentang isu-isu hukum yang relevan dengan kehidupan pelajar, seperti cyberbullying.
Dengan demikian, diharapkan program Jaksa Masuk Sekolah dapat meningkatkan kesadaran hukum dan menanamkan nilai-nilai hukum sejak dini di kalangan pelajar. (*)
