Kebakaran di Balikpapan Hanguskan Puluhan Rumah, 37 KK Kehilangan Tempat Tinggal
Balikpapan, SEKALTIM.CO – Musibah kebakaran melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Jenderal Sudirman, RT 09 dan RT 10, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, pada Senin 18 Maret 2024, sekitar pukul 05.00 WITA.
Puluhan rumah ludes dilalap si jago merah usai Imsak pada Ramadan 1445 Hijriah dan membuat 37 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan, Usman Ali, mengatakan pihaknya menerima laporan adanya peristiwa kebakaran sekitar pukul 05.05 WITA.
“Kami langsung mengerahkan sebanyak 15 unit pemadam kebakaran dari semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Kota Balikpapan dan dibantu oleh water canon milik Brimob Polda Kaltim dan Sabhara Polda Kaltim,” ungkapnya dikutip dari Antara.
Usman Ali menambahkan, “Kemudian dari Pertamina mengerahkan dua unit yaitu dari Pertamina Hulu Mahakam (PHM) serta Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).”
Menurutnya, mayoritas rumah yang terbakar berbahan dasar kayu dan letak rumah cukup rapat serta lokasi yang berada di pinggir pantai sehingga angin cukup kencang membuat api dengan cepat membesar. Namun, api sudah bisa dikuasai dan masih dalam tahap pendinginan.
“Diperkirakan dari data yang kami himpun berdasarkan dari pemilik rumah ada 37 rumah terbakar, tapi tidak menutup kemungkinan lebih,” ujar Usman Ali.
Sementara ini penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. Namun kebakaran ini telah meninggalkan duka mendalam bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal.
Mereka kini mengharapkan bantuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar untuk dapat memulihkan kondisi dan mencari tempat tinggal sementara.
Muslihatin (47), salah seorang warga yang rumahnya ludes terbakar, mengatakan api itu diperkirakan muncul sekitar pukul 05.00 WITA, tak lama setelah imsak.
“Ada suara seperti rintik hujan di atap, pas saya sama suami cek keluar rumah ternyata bara api dari rumah sebelah,” katanya yang sedang duduk di pinggir jalan bersama kedua anaknya.
Menurutnya api dengan cepat membesar, dan saya bergegas menggendong kedua anak saya menjauh dari rumah yang sedikit demi sedikit mulai dilahap api.
“Saya tak sempat bawa apa-apa, cuma baju di badan sama anak,” kata Muslihatin sambil mengusap air mata. (*)