NUSANTARAPERKARA

Kapal Tanker MT Elisabeth 1 Terbakar di Laut Bali, 5 ABK Tewas

Bali, Sekaltim.co – Sebuah insiden kapal tanker Elisabeth Satu terbakar di perairan Laut Bali, Rabu 7 Agustus 2024, dini hari.

Kapal tanker MT Elisabeth Satu terbakar hebat yang mengakibatkan lima anak buah kapal (ABK) tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

Kronologi Kejadian

Berdasarkan laporan resmi dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, Muhammad Mustajib, melalui rilis tertulis Kemenhub Ditjen Hubla, kapal MT Elisabeth Satu berangkat dari Terminal Khusus (Tersus) Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali menuju Pelabuhan Badas, Sumbawa pada pukul 01.12 WITA.

“Telah terjadi kebakaran pada kapal MT Elisabeth Satu di sekitar perairan Gili Tepekong, wilayah kerja Terminal Khusus (Tersus) Manggis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali,” demikian keterangan tertulis Kepala KSOP Kelas IV Padangbai, Muhammad Mustajib 7 Agustus 2024.

Kapal tersebut membawa muatan bahan bakar berupa 158.467,1 liter Bio Solar, 1.384.565 liter Pertamax, dan 977.298 liter Pertalite.

Sekitar pukul 03.00 WITA, awak kapal MT Elisabeth Satu menghubungi Marine Manggis untuk meminta bantuan Tug Boat. Tak lama kemudian, pada pukul 03.12 WITA, TB Aurora dikirim ke lokasi kejadian di perairan Gili Tepekong.

Tragedi bermula ketika terjadi ledakan pertama pada pukul 04.00 WITA. Menurut keterangan Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, ledakan tersebut berasal dari bagian kiri mess kru kapal.

“Menurut keterangan salah satu saksi, di dalam kapal terdapat sekitar 21 kru kapal. Kejadiannya di sekitaran Gili Tupekong terjadi ledakan dan kapal black out,” ujar Sukadana.

Situasi semakin mencekam ketika terjadi ledakan kedua yang diikuti kebakaran hebat di kamar mesin.

Api dengan cepat menjalar ke seluruh bagian kapal, memaksa awak kapal untuk berkumpul di area master station.

Namun, lima ABK tidak berhasil bergabung dengan rekan-rekan mereka dan ditemukan tewas kemudian.

Upaya Penyelamatan dan Evakuasi

Tim SAR gabungan yang terdiri dari KSOP Padangbai, SAR Candidasa, dan bantuan dari kapal-kapal terdekat segera melakukan operasi penyelamatan. TB Transko Dara tiba di lokasi sekitar pukul 04.00 WITA dan langsung membantu pemadaman di area buritan kapal.

Proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah kobaran api dan asap tebal. Dari total 20 awak kapal, 15 orang berhasil dievakuasi ke darat, sementara lima orang lainnya terjebak di kamar mesin. Pada pukul 04.30 WITA, api akhirnya berhasil dipadamkan, namun kerusakan yang ditimbulkan sudah sangat parah.

Korban dan Penanganan Medis

Insiden ini merenggut nyawa lima ABK yang terjebak di kamar mesin. Mereka adalah Joko (oiler), Ismail (oiler), Riski (masinis 4), Syahlan (oiler), dan Faturahman (kadet mesin). Sementara itu, 12 ABK yang selamat dilarikan ke RS Graha Bhakti, Klungkung untuk mendapatkan perawatan intensif.

Tiga ABK lainnya yang mengalami luka bakar parah di atas 80 persen tubuh mereka segera dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah di Denpasar untuk penanganan lebih lanjut. Satu-satunya yang selamat adalah nahkoda kapal, Muhammad Haris Al Razak.

Dampak Lingkungan dan Ekonomi

Meskipun api berhasil dipadamkan, kekhawatiran terhadap dampak lingkungan masih tinggi. Kapal MT Elisabeth Satu yang membawa lebih dari 2,5 juta liter bahan bakar berpotensi mencemari perairan Bali jika terjadi kebocoran.

Dari segi ekonomi, insiden ini diprediksi akan berdampak signifikan terhadap distribusi bahan bakar di wilayah Indonesia Timur.

Kapal MT Elisabeth Satu merupakan salah satu armada penting dalam rantai pasokan BBM Pertamina untuk wilayah Nusa Tenggara. Keterlambatan pengiriman dapat menyebabkan kelangkaan BBM di beberapa daerah terpencil.

Investigasi dan Tindak Lanjut

Pihak berwenang, termasuk KSOP Padangbai dan Polres Karangasem, segera membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab pasti terjadinya ledakan dan kebakaran.

“Untuk penyebab kejadian kita masih dalam lidik. Ya, korban meninggal 5 orang sisanya selamat namun mengalami luka bakar,” tegas Iptu Sukadana dikutip dari Berita Bali.

Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menginstruksikan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh kapal tanker yang beroperasi di perairan Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan terhadap kejadian serupa di masa mendatang.

PT Pertamina Trans Kontinental selaku pemilik kapal MT Elisabeth Satu menyatakan belum memberikan klarifikasi atas tragedi tersebut. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button