
Samarinda, Sekaltim.co – Bandara APT Pranoto Samarinda mulai mempersiapkan diri sebagai pintu gerbang ekspor baru melalui jalur udara untuk komoditas unggulan Kalimantan Timur. Langkah strategis ini ditandai dengan digelarnya rapat koordinasi antara Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas I APT Pranoto Samarinda dengan pihak Karantina Kalimantan Timur.
Rapat koordinasi ini menjadi langkah awal yang konkret dalam upaya menjadikan Samarinda sebagai salah satu pusat ekspor di Kalimantan, yang diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan memperluas jangkauan pasar global bagi komoditas unggulan Kalimantan Timur.
Rapat terkait layanan kargo ekspor di Bandara APT Pranoto yang dipimpin oleh Kepala Seksi Pelayanan dan Kerja Sama UPBU APT Pranoto, Denny Armanto, membahas berbagai aspek teknis dan strategis untuk memastikan kesiapan Bandara APT Pranoto sebagai salah satu pintu ekspor unggulan dari Kalimantan Timur.
“Kami ingin memastikan bahwa infrastruktur dan sistem pelayanan di bandara mampu menunjang kelancaran ekspor. Oleh karena itu, kolaborasi dengan instansi seperti Karantina menjadi hal yang sangat penting,” ungkap Denny dalam pertemuan yang berlangsung Senin 5 Mei 2025.
Karantina Kalimantan Timur yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Karantina Ikan, Anton Panji Mahendra dan Penanggung jawab Satuan Pelayanan Bandara APT Pranoto, R. Fajar Bagus, menyambut positif inisiatif layanan kargo ekspor di Bandara APT Pranoto ini.
“Kami menyambut baik inisiatif ini karena keberadaan jalur ekspor langsung dari Samarinda akan sangat membantu pelaku usaha, khususnya dalam sektor perikanan dan komoditas pertanian,” ujar Anton. “Karantina siap mendukung dari sisi jaminan keamanan dan kelayakan komoditas ekspor sesuai dengan standar internasional.”
Pengembangan layanan kargo ekspor di Bandara APT Pranoto diproyeksikan akan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah. Para pelaku usaha lokal di Kalimantan Timur, terutama exportir komoditas perikanan dan pertanian, akan memperoleh kemudahan akses dalam mengirimkan produk mereka ke pasar internasional tanpa harus melalui bandara di kota lain. (*)