ANEKANEWS SEKALTIM

EBIFF 2025, Kaltim Siap Menyambut Dunia Lewat Festival Budaya Internasional

Samarinda, Sekaltim.co – Kota Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali bersiap menjadi pusat perhatian dunia melalui gelaran East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025, yang akan berlangsung pada 25–29 Juli 2025. Festival ini menjadi momentum penting untuk menampilkan kekayaan budaya nusantara dan dunia, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata Kaltim.

Mengusung semangat “pertukaran budaya dalam harmoni global,” EBIFF 2025 akan diselenggarakan di beberapa titik strategis: Stadion dan Halaman Parkir Gelora Kadrie Oening, Temindung Creative Hub, serta Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda. Acara ini tidak hanya menyuguhkan pertunjukan seni, tetapi juga membangun koneksi lintas negara melalui kolaborasi budaya.

Rangkaian Kegiatan EBIFF 2025:

1. Parade Budaya Internasional
2. Opening Ceremony
3. Panggung Seni Dunia
4. Pameran Produk Ekonomi Kreatif & Lomba
5. Kunjungan Seniman ke Sekolah
6. Countries Night
7. Closing Ceremony

Penampilan spesial dari negara-negara sahabat juga bakal meramaikan EBIFF 2025. Antara lain dari India, Korea Selatan, Rumania, Rusia, dan Polandia

Tak ketinggalan, akan ada partisipasi daerah dari Indonesia, seperti dari Bengkulu, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara, serta sanggar seni dari berbagai daerah di Kaltim.

Dalam rapat finalisasi yang digelar Selasa 22 Juli 2025, Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa EBIFF 2025 bukan hanya ajang budaya, tetapi juga sarana strategis menggerakkan ekonomi lokal.

“Event ini menjadi momentum penggerak ekonomi di tengah fase efisiensi anggaran. Kita ingin festival ini memberi dampak riil,” ujar Sri.

Ia juga menegaskan pentingnya kehadiran langsung ke lokasi acara untuk memastikan kesiapan teknis dan logistik menjelang gladi kotor pada Kamis.

EBIFF 2025 merupakan penyelenggaraan kedua yang kini lebih matang dari tahun sebelumnya. Evaluasi terhadap sanitasi, pencahayaan, dan pengelolaan tamu internasional telah dilakukan agar festival berjalan lebih terorganisir dan profesional.

Dengan target pengunjung mencapai 5.000–10.000 orang, festival ini tidak hanya memukau lewat pentas seni, tetapi juga menghadirkan interaksi edukatif antarbudaya. Kegiatan seperti kunjungan seniman asing ke sekolah akan menjadi bagian penting dari pertukaran budaya dua arah.

Terkait promosi wisata, Pemprov Kaltim juga tengah mengevaluasi destinasi unggulan seperti Watu Beach, dan mulai menjajaki lokasi baru untuk memperkaya pilihan destinasi bagi pengunjung mancanegara.

Mari ramaikan EBIFF 2025 dan jadi bagian dari gerakan pelestarian budaya serta kebangkitan ekonomi kreatif Kalimantan Timur! (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button