
Samarinda, Sekaltim.co – Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) tahun 2025 kini memasuki tahap evaluasi triwulan ketiga.
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menilai program unggulan ini tetap membawa dampak positif bagi masyarakat.
Program Probebaya berbentuk kucuran anggaran yang dikelola setiap RT untuk pembangunan infrastruktur maupun kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah (P2EPD) Bapperida Samarinda, Nadya Turisna, menegaskan Probebaya tetap menjadi program prioritas.
Menurutnya, meski pemerintah pusat mengarahkan efisiensi anggaran, Probebaya tetap harus berjalan. Nadya menekankan perputaran dana di masyarakat menjadi pengungkit perekonomian daerah.
Ia menyebut landasan hukum pelaksanaan program tersebut. Antara lain Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang perencanaan pembangunan daerah dan Permendagri Nomor 130 Tahun 2018 tentang pemberdayaan masyarakat di kelurahan.
Selain itu, ada Perwali Samarinda Nomor 1 Tahun 2025 yang mengatur perubahan teknis pelaksanaan Probebaya.
Dalam evaluasi triwulan III, Nadya menyoroti tiga poin utama, yakni realisasi indikator, realisasi keuangan, dan input perubahan perencanaan.
Ia menilai laporan realisasi keuangan masih rendah meski fisik lapangan kemungkinan sudah terlaksana baik.
Data aplikasi E-Dalev per 15 September 2025 menunjukkan hampir semua kecamatan masuk kategori rendah hingga sangat rendah.
Selain itu, Nadya menyinggung terkait anggaran tambahan bagi pemenang Probebaya Award yang belum terinput.
Ia meminta perangkat daerah segera mempercepat pelaporan agar tidak menghambat jalannya program.
Hal tersebut menjadi perhatian penting untuk keberlanjutan Probebaya.
Kepala Bapperida Samarinda, Ananta Fathurrozi, turut memberi arahan dalam rapat evaluasi.
Ia mengingatkan perangkat kelurahan dan kecamatan agar mengikuti instruksi secara disiplin.
Ananta menekankan pentingnya monitoring ke RT serta mempercepat input laporan.
“Yang belum melaporkan segera dituntaskan agar kegiatan berjalan lancar. Apalagi kita sudah memasuki triwulan ketiga menuju akhir tahun,” ujar Ananta, sebagaimana dikutip dari Kominfo News.
Probebaya dipandang tetap relevan sebagai program pemberdayaan masyarakat.
Meski tantangan administrasi masih muncul dalam evaluasi Probebaya Samarinda, program ini diyakini mampu memperkuat pembangunan dan mempercepat perputaran ekonomi lokal. (*)









