Jamuan Makan Malam Prabowo Perdana di Istana, Toastkan Perdamaian Dunia Bersama Para Pemimpin Negara
Jakarta, Sekaltim.co – Presiden RI Prabowo Subianto menggelar jamuan makan malam perdananya sebagai Presiden RI ke-8 di Istana Negara, Jakarta, Minggu 20 Oktober 2024, malam.
Disiarkan langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, acara dihadiri para kepala negara dan perwakilan negara sahabat.
Momentum ini menjadi penting sebagai bagian dalam rangkaian pelantikan presiden.
Sambutan Penuh Kerendahan Hati
Mengenakan setelan jas hitam dan peci hitam, Presiden Prabowo menyampaikan sambutan diplomatik yang dibalut kerendahan hati.
“We are only recently experiencing constitutional democracy, we still have to learn a lot,” ujar Prabowo dalam sambutannya berbahasa Inggris, mengakui bahwa Indonesia masih dalam proses pembelajaran demokrasi.
Komitmen Kerjasama Internasional
Dalam jamuan yang dihadiri Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk menjalin hubungan baik dengan negara tetangga.
“Indonesia would like to be the best of neighbours, the best of partners to work together for the common good, common peace, common prosperity,” tegas Prabowo, menyampaikan visi Indonesia dalam kancah internasional.
Momen Bersejarah dan Hiburan Budaya
Prabowo mengangkat gelas tanda toast usai sambutan singkat dalam jamuan makan malam tersebut.
Acara dilanjutkan dengan toast yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. “Let us drink to world peace, to the common good for all of people. Peace, prosperity for all the people of the world,” ucapnya sambil mengangkat gelas bersama para tamu undangan.
Jamuan malam diperkaya dengan pertunjukan budaya Indonesia:
– Tarian Baris Bali oleh kelompok tari Budhaya Cisa
– Medley lagu oleh Praa Wama Symphonic Orchestra dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia
Sentuhan Personal
Menariknya, Prabowo menunjukkan sisi personalnya dengan mengakui bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memimpin jamuan kenegaraan.
“Foreign Minister, was I correct?” tanyanya kepada Menteri Luar Negeri, menambahkan sentuhan humor dalam acara formal tersebut. (*)