Jembatan Ambruk Dihantam Ombak Warga RT 03 Klandasan Ulu Balikpapan Terisolasi

Balikpapan, SEKALTIM.CO – Hantaman ombak melanda pesisir Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Akibatnya, jembatan satu-satunya yang menjadi akses warga di RT 03 Klandasan Ulu ambruk setelah dihantam ombak pada Jumat 12 Juli 2024, malam.
Peristiwa ini mengisolasi beberapa rumah warga dan memaksa evakuasi darurat dilakukan.
Jembatan sepanjang 2-3 meter yang menjadi urat nadi mobilitas warga setempat runtuh sekitar pukul 21.00 WITA. Jembatan tersebut ambruk setelah tiga kali dihantam ombak besar.
Dampak lainnya adalah akses jalan warga terputus total, meninggalkan sejumlah rumah terisolasi.
Lurah Klandasan Ulu, Andi Cucup Suparna, menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
“Kejadian ini mengakibatkan tiga rumah terdampak akibat adanya jembatan putus. Kita dapat saksikan bersama-sama di belakang kita, diakibatkan karena adanya ombak pasang,” ujarnya pada Jumat 12 Juli 2024.
Andi menambahkan bahwa gelombang pasang sebenarnya sudah terjadi beberapa hari terakhir.
Namun, musibah putusnya jembatan baru terjadi pada Kamis 11 Juli 2024, malam sekitar pukul 22.00 WITA.
“Untuk sementara mereka sudah dievakuasi, tapi barang-barangnya belum sempat diangkut, tapi orangnya sudah keluar dari rumah,” jelasnya.
Dampak Bencana dan Upaya Evakuasi
Akibat ambruknya jembatan, setidaknya tiga rumah warga terdampak langsung. Dua di antaranya bahkan terisolasi total karena akses jalan satu-satunya terputus.
Pihak berwenang telah melakukan evakuasi terhadap warga yang tinggal di rumah-rumah tersebut, meskipun barang-barang mereka belum sempat diangkut seluruhnya.
Saat ini, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi untuk mencegah warga memasuki area berbahaya.
Respons Cepat Ditpolairud Polda Kaltim
Sebelum kejadian ini, tepatnya pada 10 Juli 2024, Ditpolairud Polda Kaltim telah menunjukkan respons yang cepat dan efektif dalam memberikan bantuan kepada masyarakat pesisir yang rumahnya roboh akibat diterjang ombak.
“Kejadian ini terjadi di pesisir pantai Klandasan Balikpapan Kalimantan Timur, di mana gelombang tinggi dan angin kencang menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga,” demikian keterangan tertulis Ditpolairud Polda Kaltim, 12 Juli 2024.
Respons cepat ini menunjukkan kesiapsiagaan aparat keamanan dalam menghadapi bencana alam yang kerap melanda wilayah pesisir Balikpapan.
Peringatan BMKG dan Antisipasi Bencana
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan sebelumnya telah mengeluarkan peringatan waspada gelombang laut, terutama bagi nelayan tradisional.
BMKG mencatat bahwa tinggi ombak saat ini mencapai 1 meter, yang dianggap cukup berbahaya khususnya bagi nelayan pengguna kapal kecil.
BMKG juga memperkirakan gelombang akan semakin tinggi karena sering disertai hujan mulai sore hari hingga malam dan dini hari.
Peringatan ini menjadi sinyal bagi masyarakat pesisir dan pemerintah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah antisipasi. (*)