NEWS SEKALTIM

Lapas Kelas IIA Samarinda Persiapkan Pelaksanaan Shalat Tarawih dan Tadarus Bagi Warga Binaan

Samarinda, SEKALTIM.CO – Melaksanakan shalat tarawih di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) memerlukan persiapan dan penjagaan khusus. Karena itu, Lapas Kelas IIA Samarinda melaksanakan Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) Tentang Usulan Pelaksanaan Sholat Tarawih & Tadarus bagi warga binaan pada bulan Ramadan 1445 Hijriah.

Diketahui bahwa 1 Ramadan 1445 Hijriah telah ditetapkan pemerintah pada Selasa, 12 Maret 2024.

Sidang TPP dipimpin oleh Kasi Binadik bersama Ka. KPLP, Kasi Giatja, Kasi Kamtib, Kasubsi Bimaswat dan Kasubsi Registrasi pada Minggu, 10 Maret 2024.

Kepala Lapas Kelas IIA Samarinda, Hudi Ismono melalui Kasi Binadik Pariadi berharap dalam sidang TPP agar semua Warga Binaan yang beragama muslim dapat mengikuti Rangkaian Kegiatan Pembinaan di Bulan Suci Ramadhan.

Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) adalah tim yang bertugas memberi pertimbangan dalam rangka tugas pengamatan terhadap pelaksanaan pembinaan Warga Binaan.

Tim ini juga memberikan rekomendasi kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan perihal pengambilan keputusan mengenai program yang akan diberikan kepada Warga Binaan.

Selanjutnya, Kepala Lapas menekankan terkait peningkatan kewaspadaan bagi Tim Pengamanan saat Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Terkait warga binaan yang mengikuti Shalat Tarawih bersama, Hudi Ismono meminta kehati-hatian karena ini menyangkut masalah pengamanan. Perlu tambahan bantuan petugas piket.

“Khususnya petugas yang telah ditunjuk untuk piket tarawih dan piket malam agar menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan kewaspadaan,” kata Hudi.

Hudi mengingatkan agar petugas yang bertugas mengawasi pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus di Lapas harus menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan kewaspadaan. Hal ini penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan keagamaan berlangsung di lingkungan Lapas.

Pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus di Lapas merupakan bagian dari program pembinaan bagi warga binaan yang beragama Islam.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga binaan selama bulan suci Ramadan. Namun, mengingat situasi dan kondisi khusus di Lapas, maka keamanan dan pengawasan harus diperketat.

Pihak Lapas juga diharapkan dapat berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Kementerian Agama dan lembaga keagamaan, untuk memastikan pelaksanaan kegiatan keagamaan di Lapas berjalan dengan lancar dan aman.

Selain itu, keterlibatan dan partisipasi aktif warga binaan dalam kegiatan keagamaan juga perlu didorong untuk membina mental dan spiritual mereka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button