
Kubar, Sekaltim.co – Musibah tanah longsor kembali melanda wilayah Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur (Kaltim) di RT 1 Kampung Muara Bunyut, Kecamatan Melak tepi Sungai Mahakam.
Longsor di Muara Bunyut Kutai Barat ini terjadi pada Sabtu dini hari, 2 Agustus 2025 sekitar pukul 03.00 WITA.
Dampak longsor di Muara Bunyut Kutai Barat itu menyebabkan empat bangunan rusak parah, tiga rumah warga dan satu rumah ibadah, serta mengakibatkan 13 jiwa dari 4 Kepala Keluarga (KK) harus mengungsi.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, satu unit kendaraan roda dua milik warga dilaporkan tertimbun dan tidak dapat diselamatkan.
Tanah longsor sedalam 8 meter yang terjadi di tepi Sungai Mahakam membuat satu musala dan satu rumah warga yang berada di pinggir sungai terseret hingga ke dasar longsoran bersama akses jalan semenisasi yang ada di depannya.
Dua rumah lainnya juga ikut terdampak dengan kondisi pondasi rumah telah menggantung dan rawan roboh.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kutai Barat, Bambang Pramudito, menjelaskan bahwa proses evakuasi masih terus dilakukan, meski terkendala kondisi tanah yang labil dan ancaman longsor susulan.
“Tanah masih bergerak sehingga menyulitkan evakuasi barang-barang. Kami telah memasang dua tenda darurat dan berkoordinasi dengan instansi terkait agar bantuan dapat segera diberikan,” ujarnya.
Petugas dari TNI, Polri, BPBD, dan sejumlah perusahaan swasta bahu membahu membantu proses evakuasi dan pengamanan area.
Salah satu warga terdampak, Erni (41), menceritakan detik-detik mengerikan saat longsor terjadi. Ia, suami, dan anaknya terbangun ketika rumah mereka bergoyang hebat.
“Saya langsung menarik anak saya ke pintu, tapi pintunya tertahan tanah. Kami keluar dengan susah payah. Semua terasa cepat dan mengerikan,” ungkapnya kepada wartawan.
Diapun merasa sedih karena tempat tinggalnya rusak dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Bantuan awal mulai berdatangan dari Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, Forum CSR TCMBEK, dan perusahaan-perusahaan sekitar. Setidaknya 100 paket bantuan telah disalurkan kepada para korban.
Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, bersama istri yang juga Ketua TP PKK Kubar, Maria Christina Mozes Frederick, serta Wakil Bupati Nanang Adrian meninjau langsung lokasi bencana pada Minggu, 3 Agustus 2025.
“Bantuan ini adalah bentuk empati bersama. Kami mengapresiasi kontribusi perusahaan lokal. Ke depan, kami akan tingkatkan sinergi penanganan bencana,” kata Bupati.
Menurut catatan BPBD, kawasan RT 1 Kampung Muara Bunyut telah mengalami enam kali longsor. Semula rumah-rumah warga cukup jauh dari bibir sungai, namun abrasi terus-menerus membuat jaraknya makin menyempit dan akhirnya masuk ke zona rawan.
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat berencana melakukan kajian teknis terkait penataan kawasan tersebut agar tidak lagi dihuni atau dijadikan lokasi pembangunan. Warga pun diminta untuk menjauh dari lokasi longsor mengingat tanah masih bergerak.
Petugas gabungan terus bersiaga di lokasi longsor Muara Bunyut Kutai Barat, sekaligus mengimbau warga agar tetap waspada dan tidak mendekati area longsoran hingga kondisi benar-benar dinyatakan aman. (*)









