DUNIAPERKARA

Pavel Durov Pendiri Telegram di Pengadilan Paris Dinyatakan Bebas Dengan Syarat Uang Jaminan

Sekaltim.co – Pavel Durov dikabarkan bebas. Pendiri aplikasi pesan Telegram ini tengah menghadapi dakwaan di pengadilan Paris pada Rabu, 28 Agustus 2024.

Pavel Durov dituduh mengizinkan aktivitas kriminal melalui platform miliknya.

Setelah lebih dari delapan jam menjalani proses hukum, Durov dibebaskan dengan jaminan, namun harus tetap berada di Prancis dan membayar jaminan sebesar 5 juta euro (sekitar Rp86 miliar).

Penahanan di Bandara Paris

Durov, yang memiliki beberapa kewarganegaraan, termasuk Prancis dan Uni Emirat Arab, ditahan di Bandara Le Bourget, Paris.

Ia ditangkap bersama pengawal dan seorang perempuan yang kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.

Penahanan Durov memperpanjang durasi hingga 96 jam, menempatkannya di bawah pengawasan ketat pihak berwenang Prancis.

Tuduhan Berat terhadap Telegram

Pihak berwenang menuduh Telegram memfasilitasi aktivitas ilegal, seperti pelecehan seksual anak, perdagangan narkoba, penipuan, dan pencucian uang.

Telegram dituduh tidak kooperatif dalam membantu penyelidikan. Namun, Telegram membantah semua tuduhan tersebut, menegaskan bahwa moderasi kontennya sudah sesuai dengan hukum Uni Eropa dan standar industri.

Pernyataan Presiden Macron

Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa penangkapan Durov adalah keputusan yudisial independen, bukan keputusan politik. Menurut Macron, penangkapan Durov, “”sama sekali bukan keputusan politik” seperti dikutip dari CBS News, 29 Agustus 2024.

Macron menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan inovasi, tetapi menegaskan bahwa kebebasan ini harus berada dalam kerangka hukum untuk melindungi hak-hak warga negara.

Macron mengatakan Prancis tetap berkomitmen pada prinsip “kebebasan berekspresi dan berkomunikasi, pada inovasi dan kewirausahaan,” tetapi menambahkan bahwa “kebebasan dilaksanakan dalam kerangka yang ditetapkan oleh hukum untuk melindungi warga negara dan menghormati hak-hak dasar mereka.”

“Sistem peradilan, dengan independensi penuh, harus menegakkan hukum. Penangkapan presiden Telegram di wilayah Prancis terjadi sebagai bagian dari penyelidikan yudisial yang sedang berlangsung,” kata Macron. “Ini sama sekali bukan keputusan politik. Keputusan ada di tangan hakim.”

Investigasi Lanjutan dan Peran Telegram di Dunia

Kasus ini telah dirujuk ke Pusat Pemberantasan Kejahatan Digital (C3N) dan Kantor Anti-Penipuan Nasional (ONAF) untuk penyelidikan lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, 26 Agustus 2024, kantor kejaksaan Paris juga mengonfirmasi penangkapan Durov dan mengatakan bahwa kasus tersebut telah dirujuk “ke Pusat Pemberantasan Kejahatan Digital (C3N) dan Kantor Anti-Penipuan Nasional (ONAF) untuk melanjutkan penyelidikan.”

Telegram, dengan enkripsi end-to-end, sering digunakan oleh kelompok-kelompok pro-demokrasi dan organisasi lainnya di seluruh dunia, termasuk aktivis di Rusia, Hong Kong, dan Iran.

Sikap Tegas Durov terhadap Keamanan Data

Durov, yang dikenal teguh pada prinsip privasi data, pernah menyatakan bahwa enkripsi tidak boleh hanya aman untuk sebagian orang.

Sikapnya ini menghadirkan tantangan bagi otoritas yang ingin memonitor aktivitas di Telegram untuk kepentingan keamanan nasional.

Penggunaan Telegram dalam Konflik Internasional

Telegram telah digunakan secara luas selama perang di Ukraina, dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dan jurnalis internasional mengandalkannya untuk komunikasi.

Hal ini memperkuat peran Telegram sebagai platform penting dalam berbagai situasi konflik dan krisis global.

Antara Kontroversi dan Masa Depan Telegram

Kasus ini membawa perhatian besar terhadap Telegram dan Durov. Meskipun platform ini memainkan peran penting dalam berbagai gerakan demokrasi dan konflik global, tuduhan serius yang dihadapi pendirinya menempatkannya di tengah pusaran kontroversi hukum yang kompleks.

Pasca Pavel Durov bebas, akankah Telegram terus menjadi alat bagi kebebasan berekspresi, atau justru harus tunduk pada regulasi yang lebih ketat? Waktu yang akan menjawabnya. (*)

Simak berita Sekaltim.co lainnya di tautan Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button