PPU, SEKALTIM.CO – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hal ini terungkap dalam rangkaian inspeksi yang dilakukan oleh Plt. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadi Muljono, bersama Plt. Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, pada Senin 24-25 Juni 2024.
Inspeksi hari pertama dimulai di lokasi Intake Sepaku, di mana Kementerian PUPR sedang membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) beserta jaringan perpipaannya.
Instalasi berkapasitas 300 liter/detik ini didesain untuk menyuplai kebutuhan air di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN. Saat ini, progres pembangunan fisik instalasi telah mencapai 89%, sementara jaringan pipa transmisi paket 1 dan 2 masing-masing mencapai 96,1% dan 95,5%.
Selanjutnya, tim melakukan peninjauan ke Area Kemenko, di mana sedang dibangun empat kompleks Kemenko. Setiap kompleks terdiri dari empat tower, dan setiap tower akan diisi oleh dua kementerian.
Peninjauan dilanjutkan ke jalan Feeder (Distrik) yang akan menghubungkan sisi timur dan barat sumbu kebangsaan, serta Memorial Park, sebuah monumen perjuangan pahlawan yang akan menampilkan patung Bung Karno dan Bung Hatta.
Hari pertama inspeksi diakhiri dengan peninjauan ke Hotel Nusantara. Hotel ini direncanakan akan menjadi akomodasi utama bagi tamu-tamu negara pada perayaan kemerdekaan 17 Agustus 2024.
Pada hari kedua, Selasa 25 Juni 2024, tim melanjutkan peninjauan ke sejumlah proyek infrastruktur kunci. Dimulai dari jalur tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan IKN, termasuk bandara VVIP IKN.
Jalur tol ini akan mempersingkat waktu perjalanan dan mencakup dua jembatan ikonik di seksi 5A, yaitu Jembatan Dirgahayu di area Tempadung dan Jembatan Pulau Balang.
Pembangunan Bandara VVIP IKN juga menunjukkan kemajuan pesat. Saat ini, sedang dilakukan pembangunan runway sepanjang 3 km, taxiway sepanjang 0,29 km, apron seluas 0,47 km, serta jalan relokasi sepanjang 4 km.
Yang menarik, pembangunan ini menggunakan bahan baku dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 81%.
Tim juga meninjau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) terintegrasi di Kecamatan Sepaku.
Fasilitas ini dirancang untuk menampung 74 ton sampah dan 15 ton lumpur sedimentasi per hari, menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di IKN.
Peninjauan dilanjutkan ke Kantor Otorita IKN tahap 1, yang terdiri dari gedung utama, data center, dan infrastruktur kawasan berkapasitas 600 orang.
Selain itu, tim juga mengunjungi lokasi pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) tahap 2 paket 1, yang bertujuan untuk menambah kapasitas hunian bagi para pekerja konstruksi yang membangun infrastruktur di IKN.
Salah satu highlight dari rangkaian inspeksi ini adalah pernyataan Plt. Wakil Kepala Otorita IKN, Raja Juli Antoni, mengenai target waktu tempuh dari Bandara Balikpapan ke IKN.
“Biasanya kalau dari Bandara Balikpapan sampai IKN itu 2,5 jam, tapi dengan apa yang dikerjakan oleh Pak Reza dan teman-teman sekarang ini, Insya Allah pada akhir bulan Juli sudah bisa hanya 70 menit dari Bandara Balikpapan,” ujar Raja Juli.
Pernyataan ini dikonfirmasi oleh Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur, Reiza Setiawan, yang menegaskan bahwa pembangunan jalan tol IKN akan secara signifikan mempersingkat waktu perjalanan dari Kota Balikpapan menuju Nusantara pada bulan Agustus mendatang.
“Kami sedang membangun jalan tol ke kawasan KIPP. Memang belum selesai semua, baru sebagian tapi fungsional, 82,62 km kita akan tempuh 70 menit, lebih dekat. Dari 2,5 jam menjadi 70 menit. Nanti kalau sudah Desember, semuanya sudah tembus, kita akan bisa mencapai 45-50 menit,” ungkap Reiza Setiawan.
Rangkaian inspeksi ini menunjukkan bahwa pembangunan IKN Nusantara terus berjalan dengan pesat dan sesuai jadwal. Dengan berbagai proyek infrastruktur yang sedang berjalan, mulai dari sistem penyediaan air, kompleks pemerintahan, hingga fasilitas transportasi, IKN Nusantara semakin dekat untuk mewujudkan visinya sebagai kota masa depan Indonesia yang modern, berkelanjutan, dan berwawasan global. (*)