Samarinda, SEKALTIM.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus menggencarkan upaya penataan kawasan di sepanjang bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Sebagai drainase utama dan ikon penting Kota Tepian, penataan SKM menjadi prioritas utama di bawah kepemimpinan Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Wakil Wali Kota Rusmadi.
Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda, Joko Karyono melalui Narulita Haidinawati Ibay mengatakan pembebasan lahan dan sterilisasi bangunan di bantaran SKM melibatkan banyak OPD secara keroyokan. Tujuannya agar tidak ada lagi permukiman kumuh di area tersebut.
“Untuk pembebasan bangunan ini, kami bersinergi dengan Dinas PUPR dengan pembagian wilayah sesuai segmen. Kami kebagian tanggung jawab di dua titik, yakni di SKM II dan Sungai Karang Asam Kecil di belakang Pasar Ijabah,” ungkap Narulita melalui Kominfonews, 26 April 2024 lalu.
Fokus utama saat ini adalah pembebasan di sepanjang SKM II mulai Jembatan Ruhui Rahayu hingga Jembatan Gelatik, tepatnya di segmen Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang. Di segmen tersebut terdapat 214 bangunan rumah yang harus dibebaskan.
Untuk tahap awal, sebanyak 150 bangunan akan dibebaskan lebih dulu. Proses sosialisasi dan komunikasi persuasif dengan warga telah dilakukan sejak 2023 lalu. Penentuan nilai pembebasan juga melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).
“Secara keseluruhan, semuanya menyambut baik karena untuk kepentingan bersama. Semua pemilik bangunan sudah sepakat dan menyerahkan buku rekening untuk pembayaran,” jelas Narulita.
Setelah pencairan dana pembebasan, warga diharapkan dapat membongkar bangunannya secara mandiri sesuai tenggat waktu. Jika tidak, tim terpadu Pemkot akan membantu pembongkaran.
“Setelah bersih, baru dilanjutkan dengan penurapan dan pembangunan lainnya agar kawasan itu bebas dari permukiman kumuh,” imbuhnya.
Untuk pembebasan di kawasan belakang Pasar Ijabah yang juga dihuni lebih dari 200 bangunan, Narulita menegaskan akan diselesaikan setelah kawasan SKM II bersih lebih dulu.
“Kita selesaikan yang SKM II ini dulu. Setelah bersih baru bergeser ke yang di Pasar Ijabah. Jadi kita bereskan yang ada, sambil terus lakukan sosialisasi dengan warga pemilik bangunan,” pungkas Narulita.
Upaya besar-besaran ini dilakukan Pemkot demi mewujudkan kawasan bantaran SKM yang bersih dan bebas permukiman kumuh sebagaimana diamanatkan visi pembangunan Kota Samarinda. (*)