Pria 28 Tahun Hilang di Sungai Bengalon Kutim Diduga Diterkam Buaya, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Kutim, Sekaltim.co – Peristiwa tragis terjadi di Sungai Bengalon, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur ketika seorang pria berusia 28 tahun bernama Iwan hilang setelah diduga diterkam buaya pada Rabu, 2 Oktober 2024.

Peristiwa korban diterkam buaya itu terjadi sekitar pukul 17.00 WITA. Hingga Senin 7 Oktober 2024, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim SAR dari Basri (58), rekan Iwan, kejadian bermula ketika mereka pergi ke tepi sungai untuk menyedot air menggunakan mesin alkon.

Saat mereka tiba di tepi sungai, Iwan meminta Basri untuk mengambil bensin untuk mesin tersebut.

Ketika Basri sedang naik untuk mengambil bensin, tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari arah Iwan.

Setelah mendengar teriakan itu, Basri dan rekan-rekan lainnya langsung berlari ke arah suara. Namun, saat sampai di sana, Iwan sudah tidak terlihat lagi.

Tidak jauh dari lokasi kejadian, air sungai terlihat bergelembung, diduga akibat serangan buaya.

Beberapa saat kemudian, Basri dan rekan-rekannya melihat seekor buaya di air yang tampaknya sedang menggigit sesuatu, yang diduga adalah tubuh korban.

Memasuki hari keempat pencarian, Tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kota Balikpapan, Dody Setiawan, terus berupaya menemukan korban.

Menurut Dody, pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi dua regu.

“SRU (Search Rescue Unit) I melakukan penyisiran sejauh kurang lebih 2 kilometer ke arah hilir dari titik hilangnya korban menggunakan perahu ketinting,” jelasnya.

Sementara itu, SRU II menyisir sejauh 2 kilometer ke arah hulu dari lokasi kejadian dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas.

Operasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pos SAR Kutai Timur, POSPOL KM 110 Tepian Baru, PMK Sangatta, Pemerintah Desa Tepian Langsat, PT Anugerah Energi Tama, Laskar Kebangkitan Kutai, serta masyarakat setempat yang turut membantu proses pencarian.

Proses pencarian korban melibatkan berbagai alat utama seperti perahu ketinting, perahu karet, peralatan air, perangkat komunikasi, serta alat medis.

Selain itu, tim juga didukung oleh perangkat pencarian bawah air untuk memaksimalkan upaya pencarian di sepanjang Sungai Bengalon.

“Kami masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian yang berkoordinat 0°46’17.03″N -117°26’47.93″E, sekitar 76,3 kilometer dari Pos SAR Kutai Timur,” jelas Dody. (*)

Exit mobile version