Kutai Timur

  • Nanas Himba Kutim Dapat Lisensi Resmi Kementerian Pertanian, Produksi Capai 8 Ton per Hari

    Kutim, Sekaltim.co – Nanas Himba Kutim kini telah mendapat lisensi resmi dari Kementerian Pertanian (Kementan). Kabar membanggakan ini datang dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) setelah varietas lokal Nanas Himba Lestari resmi mendapatkan pengakuan dan sertifikasi dari Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PVTPP) Kementerian Pertanian.

    Pencapaian  atas nanas Himba Kutim ini menjadi tonggak penting bagi perkembangan pertanian berkelanjutan di Kutim dan Kaltim.

    Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, Dyah Ratnaningrum, melalui Kepala Bidang Holtikultura Wahyudi Noor mengungkapkan bahwa sertifikasi ini diperoleh setelah melalui serangkaian tahapan evaluasi yang ketat.

    “Alhamdulillah setelah melalui beberapa tahapan, Nanas kita sudah mendapatkan sertifikat dan pengakuan dari Kementerian Pertanian dengan nama Nanas Himba Kutim,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 15 November 2024.

    Keunikan Nanas Himba Kutim terletak pada sistem pertaniannya yang berkelanjutan. Proses penanaman dan pemanenan dapat dilakukan setiap hari. Hal ini membuat pasokan nanas dapat tersedia secara konsisten sepanjang tahun.

    “Sistem pertanian yang unik ini memungkinkan kami untuk memenuhi permintaan pasar secara berkelanjutan,” jelas Wahyudi.

    Prestasi ini semakin memantapkan posisi Kutai Timur sebagai sentra produksi nanas berkualitas di Indonesia Timur. Dengan produksi mencapai 8 ton per hari, Nanas Himba Kutim tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal dan regional, tetapi juga telah merambah ke wilayah lain seperti Sulawesi Selatan.

    Sertifikasi dari Kementan ini memberikan berbagai manfaat strategis, di antaranya:
    1. Perlindungan hukum atas kekayaan intelektual varietas lokal
    2. Jaminan kualitas produk
    3. Peningkatan nilai ekonomi
    4. Perlindungan hak petani
    5. Dukungan terhadap pertanian berkelanjutan

    Bagi para petani nanas Himba  Kutim di Kecamatan Batu Ampar, Kutai Timur, pengakuan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan produktivitas.

    Nanas Himba Kutim, dengan nama latin Ananas comosus, memiliki karakteristik yang membedakannya dari varietas nanas lainnya. Selain rasanya yang manis, buah ini juga memiliki daging yang tebal dan tekstur yang renyah. Keunggulan ini menjadikannya primadona di pasar buah-buahan.

    Sertifikasi Nanas Himba Kutim ini diharapkan dapat menjadi model pengembangan varietas lokal di Indonesia. Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang tepat, kearifan lokal dapat berkembang menjadi komoditas unggulan yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah. (*)

  • Agus Aras Terima Usulan Jalan Tembus Sangatta Saat Reses, Solusi Kemacetan di Kutim

    Samarinda, Sekaltim.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Aras, mengungkapkan adanya usulan warga terkait pembangunan jalan tembus strategis di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), sebagai upaya mengatasi permasalahan kemacetan yang semakin parah.

    Warga mengusulkan jalan tembus yang akan menghubungkan Kilometer 5 hingga Kabo Jaya ini untuk dapat mengurai kepadatan lalu lintas di pusat kota Sangatta, khususnya pada jam-jam sibuk.

    “Mereka menginginkan adanya akses jalan tembus dari jalan poros Bontang-Sangatta, tepatnya di kilometer 5 tembus ke Kabo Jaya. Karena alasannya untuk mengurangi kemacetan di dalam kota Sangatta yang akhir-akhir ini semakin padat di saat jam-jam tertentu,” ungkap Agus Aras dihubungi belum lama ini.

    Menurut Politikus Partai Demokrat ini, rencana jalan tembus ini dirancang untuk menghubungkan wilayah Sangatta Selatan dan Sangatta Utara.

    Jalur ini nantinya diperuntukkan bagi kendaraan-kendaraan besar yang selama ini harus melewati pusat kota, seperti kendaraan menuju wilayah Muara Wahau, Kongbeng, Kabupaten Berau, dan Kalimantan Utara.

    “Menghubungkan daerah antar Sangatta Selatan dengan Sangatta Utara. Tujuannya tentu untuk supaya kendaraan-kendaraan besar itu tidak masuk lagi ke dalam kota,” ungkap Agus Aras.

    Saat ini, usulan pembangunan jalan tembus masih dalam tahap awal. Agus Aras mengungkapkan bahwa pihaknya baru menerima aspirasi masyarakat, terutama dari warga RT 04 Sangatta Selatan, selama masa reses Masa Sidang 1 Tahun 2024.

    “Kami berharap usulan ini segera mendapatkan respons positif, baik dari pihak eksekutif maupun legislatif,” ujar Agus Aras.

    Agus Aras menegaskan belum ada koordinasi resmi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dan Pemkab Kutim terkait penganggaran. Namun, ia optimistis Pemprov Kaltim akan memberikan perhatian serius terhadap usulan infrastruktur ini.

    “Pemprov Kaltim harus memberikan perhatian. Karena kami pikir secara umum sangat-sangat memungkinkan seperti itu,” tandas Agus Aras.

    Anggota dewan tersebut berjanji akan terus mengawal aspirasi masyarakat. Menurutnya, pembangunan jalan tembus ini sangat memungkinkan dan berpotensi memberikan solusi nyata bagi permasalahan transportasi di wilayah Sangatta.

    “Iya, karena akan kami perjuangkan, kami kawal hal tersebut,” ungkap legislator daerah pemilihan (dapil) Bontang Kutim Berau ini menegaskan.

    Usulan jalan tembus Sangatta menjadi contoh konkret partisipasi aktif legislatif dalam mendengarkan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Keberhasilan proyek ini akan sangat tergantung pada koordinasi lintas instansi dan komitmen bersama. (Adv/DPRDKaltim)

  • Persiapkan Porprov 2026, Kutai Timur Gelar Kejuaraan Renang Sprint Race Swimming II

    Kutim, Sekaltim.co – Pengurus Akuatik Indonesia Kutai Timur (Kutim) tengah mempersiapkan Kejuaraan Sprint Race Swimming II 2024 yang akan berlangsung pada 10-12 Desember 2024 di Kolam Renang Swarga Bara Sangatta.

    Event ini menjadi bagian penting dalam persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur 2026.

    “Kejuaraan ini merupakan bagian penting dalam persiapan menghadapi Porprov 2026 mendatang,” ungkap Muhammad Reza Pahlevi, Ketua Akuatik Indonesia Kutim, saat ditemui di Café Mel’s Sangatta Utara, Sabtu 19 Oktober 2024.

    Muhammad Reza Pahlevi mengungkapkan bahwa persiapan kejuaraan telah berjalan dengan baik.

    “Kami akan menyelenggarakan coaching clinic dan kejuaraan renang yang terdiri dari 11 kategori, termasuk 10 kategori kelompok umur anak-anak hingga remaja, serta satu kategori senior/master putra-putri dengan total 75 kelas tanding,” jelasnya.

    Program Pengembangan Atlet

    Kejuaraan ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana pembinaan dan pengembangan atlet. H Levi, sapaan akrab Muhammad Reza Pahlevi, menjelaskan bahwa pihaknya akan mendatangkan perenang nasional Akbar Nasution untuk memberikan coaching clinic.

    “Coaching clinic akan dikhususkan untuk penggiat cabang olahraga renang, terutama para pelatih dan guru olahraga,” ujarnya.

    Sementara itu, rencana sertifikasi kepelatihan yang semula akan digelar bersamaan dengan kejuaraan ini ditunda hingga tahun 2025 setelah melalui berbagai pertimbangan.

    Persiapan Menuju Porprov 2026

    Sprint Race Swimming II 2024 memiliki peran strategis dalam persiapan Kutai Timur menghadapi Porprov 2026 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Paser, Tanah Grogot.

    Event ini akan menjadi ajang pemantauan bibit-bibit potensial renang Kutim sekaligus evaluasi hasil pembinaan yang telah dilakukan.

    “Kejuaraan ini tidak hanya bertujuan untuk mencari bibit unggul, tetapi juga menjadi wadah untuk menambah jam terbang atlet renang Kutim,” tegas H Levi.

    Melalui kompetisi ini, diharapkan dapat teridentifikasi atlet-atlet berbakat yang akan diproyeksikan untuk memperkuat kontingen Kutai Timur di Porprov 2026.

    Fokus Pembinaan Berkelanjutan

    Akuatik Indonesia Kutim menunjukkan komitmennya dalam pembinaan olahraga renang melalui penyelenggaraan event berkualitas.

    Dengan menghadirkan perenang nasional sebagai mentor dalam coaching clinic, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembinaan atlet dan pelatih lokal.

    Program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan olahraga renang di Kutai Timur.

    Melalui kombinasi kejuaraan dan pelatihan, diharapkan dapat tercipta ekosistem pembinaan yang mendukung pengembangan prestasi atlet renang daerah. (*)

  • Pekan Raya Expo Kutai Timur 2024 Berhasil Gerakkan Ekonomi Warga Rp1,7 Miliar

    Kutim, Sekaltim.co – Pekan Raya Expo Kabupaten Kutai Timur yang berlangsung selama tujuh hari, 12-18 Oktober 2024, resmi ditutup oleh Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra), Poniso Suryo Renggono, di Lapangan Heliped, Bukit Pelangi Sangatta, Jumat 18 Oktober 2024.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, Darsafani, dalam laporannya menyampaikan bahwa event tahunan ini berhasil menggerakkan perputaran uang hingga Rp1,7 miliar.

    “Kegiatan ini berjalan aman dan melibatkan seluruh stakeholder sesuai dengan yang telah dirapatkan bersama,” ungkapnya.

    Sementara itu, Poniso menegaskan dampak positif kegiatan ini terhadap perekonomian dan UMKM lokal.

    “Saya mendukung kegiatan semacam ini untuk bisa dirasakan sampai ke kecamatan dan desa yang ada di Kutim, khususnya terkait dengan BUMDes yang ada di seluruh kecamatan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Poniso berharap event tahun depan dapat menampilkan lebih banyak kegiatan dari masing-masing SKPD untuk memberikan informasi pembangunan yang transparan kepada masyarakat.

    “Ajang ini juga bisa dijadikan momentum mengangkat budaya adat tradisional untuk memajukan kebhinekaan di Kabupaten Kutim,” tambahnya.

    Dalam pelaksanaan Pekan Raya Expo, beberapa stand terbaik mendapatkan penghargaan:

    Stand Kecamatan Terbaik:
    – Juara I: Kecamatan Sangatta Utara
    – Juara II: Sangkulirang
    – Juara III: Muara Wahau

    Stand OPD Terbaik:
    – Juara I: Dinas Pendidikan
    – Juara II: BPKAD
    – Juara III: RSUD Kudungga

    Stand Perusahaan/BUMD Terbaik:
    – Juara I: PT KPC
    – Juara II: PT GAPKI
    – Juara III: PDAM Tirta Tuah Benua Kutim

    Stand Kreatif dan Inovatif:
    – Juara I: Disperindag
    – Juara II: Dinas Pariwisata
    – Juara III: Dinas Perkim

    Stand Forkopimda:
    – Juara I: Lanal Sangatta
    – Juara II: Kodim/0909 Kutim

    Disperindag Kutim juga meraih penghargaan sebagai Stand Favorit dalam event ini. (*)

  • Pria 28 Tahun Hilang di Sungai Bengalon Kutim Diduga Diterkam Buaya, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

    Kutim, Sekaltim.co – Peristiwa tragis terjadi di Sungai Bengalon, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur ketika seorang pria berusia 28 tahun bernama Iwan hilang setelah diduga diterkam buaya pada Rabu, 2 Oktober 2024.

    Peristiwa korban diterkam buaya itu terjadi sekitar pukul 17.00 WITA. Hingga Senin 7 Oktober 2024, Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan korban.

    Berdasarkan informasi yang diperoleh Tim SAR dari Basri (58), rekan Iwan, kejadian bermula ketika mereka pergi ke tepi sungai untuk menyedot air menggunakan mesin alkon.

    Saat mereka tiba di tepi sungai, Iwan meminta Basri untuk mengambil bensin untuk mesin tersebut.

    Ketika Basri sedang naik untuk mengambil bensin, tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong dari arah Iwan.

    Setelah mendengar teriakan itu, Basri dan rekan-rekan lainnya langsung berlari ke arah suara. Namun, saat sampai di sana, Iwan sudah tidak terlihat lagi.

    Tidak jauh dari lokasi kejadian, air sungai terlihat bergelembung, diduga akibat serangan buaya.

    Beberapa saat kemudian, Basri dan rekan-rekannya melihat seekor buaya di air yang tampaknya sedang menggigit sesuatu, yang diduga adalah tubuh korban.

    Memasuki hari keempat pencarian, Tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kota Balikpapan, Dody Setiawan, terus berupaya menemukan korban.

    Menurut Dody, pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi dua regu.

    “SRU (Search Rescue Unit) I melakukan penyisiran sejauh kurang lebih 2 kilometer ke arah hilir dari titik hilangnya korban menggunakan perahu ketinting,” jelasnya.

    Sementara itu, SRU II menyisir sejauh 2 kilometer ke arah hulu dari lokasi kejadian dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas.

    Operasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pos SAR Kutai Timur, POSPOL KM 110 Tepian Baru, PMK Sangatta, Pemerintah Desa Tepian Langsat, PT Anugerah Energi Tama, Laskar Kebangkitan Kutai, serta masyarakat setempat yang turut membantu proses pencarian.

    Proses pencarian korban melibatkan berbagai alat utama seperti perahu ketinting, perahu karet, peralatan air, perangkat komunikasi, serta alat medis.

    Selain itu, tim juga didukung oleh perangkat pencarian bawah air untuk memaksimalkan upaya pencarian di sepanjang Sungai Bengalon.

    “Kami masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian yang berkoordinat 0°46’17.03″N -117°26’47.93″E, sekitar 76,3 kilometer dari Pos SAR Kutai Timur,” jelas Dody. (*)

  • Seorang Warga Kutai Timur Tewas Disambar Buaya di Sungai Karangan

    Kutim, Sekaltim.co – Seorang warga Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, bernama Unde (61), meninggal dunia setelah disambar buaya di Sungai Karangan pada Kamis, 5 September 2024.

    Kejadian tragis ini menimpa Unde kala dirinya sedang mandi di sungai, seperti yang biasa ia lakukan setiap harinya.

    Menurut keterangan Kepala Desa Karangan Seberang, A. Muzahid, buaya dengan panjang sekitar 5 meter tiba-tiba muncul tidak jauh dari lokasi Unde berada.

    Warga sekitar sempat meneriaki Unde untuk memberi peringatan bahwa ada buaya di dekatnya.

    Tapi Unde tampaknya tidak menghiraukan peringatan tersebut karena ia sudah terbiasa dengan kondisi serupa.

    “Buayanya sempat tenggelam lagi saat itu, lalu tiba-tiba muncul di hadapan beliau (Unde). Akhirnya beliau disambar dan dibawa tenggelam ke sungai,” kata Muzahid pada Senin 9 September 2024.

    Tak sampai satu jam setelah disambar, buaya tersebut kembali ke permukaan bersama tubuh Unde yang sudah tidak bergerak.

    Masyarakat yang menyaksikan kejadian ini dari hulu sungai berusaha membantu dengan melempari buaya menggunakan batu, sehingga buaya pun melepaskan jasad Unde.

    Masyarakat kemudian mengevakuasi jasadnya ke hulu sungai.

    Saat dievakuasi, Unde masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan dan sempat bernafas.

    Namun, setelah dibawa ke Puskesmas terdekat, pihak Puskesmas menyatakan bahwa Unde telah meninggal dunia.

    “Setelah itu langsung dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di TPU Karangan,” kata Muzahid.

    Beberapa hari setelah kejadian tersebut, warga setempat berinisiatif untuk mencari buaya yang menyerang Unde.

    Setelah dilakukan pencarian, buaya berhasil ditemukan dan ditikam dengan tombak oleh seorang nelayan setempat.

    “Panjangnya sekitar 5 meter ada itu,” tutup Muzahid. (*)

Back to top button