NEWS SEKALTIM

Sepekan Lagi Forum Sastra Melayu Internasional DSBK XVI 2025 Digelar di Samarinda, Panitia Matangkan Agenda

Samarinda, Sekaltim.co – Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) XVI sepekan lagi akan digelar di Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur pada 17-20 Juni 2025.

Acara lintas negara di Pulau Kalimantan ini akan menghadirkan 200 peserta sastrawan dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Wakil Sekretaris Panitia DSBK XVI sekaligus penanggung jawab seminar dalam acara tersebut, Amin Wangsitalaja, dalam jumpa pers di Samarinda, Senin 9 Juni 2025, menjelaskan bahwa Provinsi Kaltim menjadi tuan rumah untuk kedua kalinya setelah sebelumnya pada 2011.

Kala itu, forum ini masih bernama Dialog Borneo-Kalimantan (DBK) sebelum disisipi kata ‘serantau’ yang bermakna serumpun.

“Dalam pertemuan sastra internasional ini diharapkan terkuak jejak estetika dan didaktika (pembelajaran) sastra dan peran kerajaan nusantara dalam penguatan sastra, utamanya sastra Melayu,” kata Amin.

DSBK XVI tahun ini mengusung tema “Nusantara dan Penguatan Sastra Melayu: Merawat Estetika dan Didaktika” yang bertujuan mengukuhkan komitmen para sastrawan Melayu untuk memperkuat aspek estetika dalam karya yang diciptakan tanpa meninggalkan aspek didaktika sebagai spirit falsafah Melayu.

Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kaltim Syafril TH Noor, menjelaskan bahwa DSBK XVI digarap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur (Disbikbud Kaltim) bekerja sama dengan DKD Kaltim.

“Dialog para sastrawan ini merupakan forum pertemuan para sastrawan dari tiga negara, khususnya sastrawan di Pulau Borneo atau Kalimantan,” kata Syafril.

Acara empat hari ini akan membahas berbagai hal terkait perkembangan bahasa, sastra, dan budaya di wilayah Borneo, sekaligus menjadi ruang menggagas ide penguatan dan pemajuan bahasa, sastra, dan budaya.

Sebagai bagian dari kegiatan, panitia akan menggelar pameran buku yang diterbitkan masing-masing peserta dan memamerkan buku kumpulan puisi bertajuk ‘Jejak Perigi di Tanah Melayu’ yang sedang dalam proses penerbitan.

Kehadiran DSBK XVI di Samarinda diharapkan dapat memperkuat jejaring sastrawan regional dan meningkatkan apresiasi terhadap khazanah sastra Melayu di kawasan Borneo-Kalimantan.

Acara ini pertama kali digelar tahun 1987 oleh Gabungan Persatuan
Penulis Nasional (GAPENA) Malaysia.

Kini Dialog Borneo telah menjadi Dialog Borneo-Kalimantan dan Dialog Serantau Borneo-Kalimantan.

DSBK telah berlangsung 16 kali sejak pertama kali digelar di Miri, Sarawak (Malaysia) pada 1987. Forum ini kemudian bergulir ke berbagai kota di tiga negara, termasuk Kinabalu, Sabah (1989), Brunei Darussalam (1992), Pontianak (1995), Labuan (1998), Kuching (2000), Banjarmasin (2003), Sandakan (2005), Brunei (2007), Samarinda (2011), Labuan (2013), Kuching (2015), Pontianak (2017), Kinabalu (2019), dan Brunei (2023).(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button