Update Kondisi Gua Mengkuris dan Gua Rimba di Kutim Warisan Geologi di Kalimantan Timur

Sekaltim.co – Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Timur (Kutim), memiliki kekayaan warisan geologi yang memukau. Beberapa di antaranya adalah Gua Mengkuris dan Gua Rimba.

Kedua gua ini tidak hanya menjadi saksi bisu sejarah masa lalu tetapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata yang menjanjikan.

Namun, seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, tantangan dalam hal aksesibilitas dan pelestarian mulai muncul, memaksa pihak berwenang dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap pemanfaatan dan pelestarian warisan geologi ini.

Keunikan Gua Mengkuris

Gua Mengkuris dikenal dengan nilai historis yang tinggi, terutama karena adanya jejak kehidupan prasejarah berupa lukisan binatang dan cap tangan pada dinding gua. Lukisan-lukisan ini tersebar di dua lokasi dalam gua, yaitu di bagian bawah dan atas.

Selain menjadi saksi bisu kehidupan prasejarah, gua ini juga dikategorikan sebagai warisan geologi karena fitur khas kawasan karst seperti puncak karst dan stalaktit yang menghiasi bagian dalam gua.

Menjelajahi lebih dalam, sekitar 100 meter ke arah timur dari mulut Gua Mengkuris, terdapat ruangan gua yang sangat luas, bagian dari bukit karst yang terbuka di bagian depan, belakang, dan sebagian atasnya.

Pemandangan yang ditawarkan seakan membawa kita kembali ke masa lampau, tempat gua menjadi tempat tinggal orang-orang terdahulu dengan hutan yang menghijau di sekitarnya.

Daya Tarik dan Tantangan Gua Rimba

Gua Rimba, atau yang dikenal juga sebagai Gua Ara Raya oleh masyarakat setempat, merupakan destinasi favorit bagi warga lokal. Akses menuju gua telah dipermudah dengan adanya tangga sebanyak 143 anak tangga menuju mulut gua.

Setibanya di mulut gua, pengunjung akan disuguhkan dengan panorama yang indah; dari ketinggian gua terlihat pemandangan hutan dan kebun yang hijau membentang.

Namun, tantangan mulai muncul dengan adanya coretan-coretan tangan usil pengunjung di dinding gua dan sampah bekas makanan serta botol minuman yang berserakan di sekitar mulut gua.

Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian gua sebagai warisan geologi yang berharga.

Gua Rimba sendiri memiliki dimensi yang cukup luas; lebar ruangan bagian masuk gua mencapai 25,7 meter dengan tinggi 16 meter. Sementara di bagian dalam, lebarnya mencapai 21,4 meter dan tinggi maksimal 59 meter.

Tidak ada lorong lain di dalam gua, sehingga pengunjung dapat langsung menikmati luasnya ruang dalam gua yang megah.

Upaya Pelestarian oleh Dinas ESDM Kaltim

Untuk melestarikan dan mengoptimalkan potensi gua-gua ini sebagai warisan geologi, Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) Provinsi Kaltim melakukan kegiatan inventarisasi potensi warisan geologi di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur.

Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, sejak Rabu 28 Agustus 2024, hingga Minggu 1 September 2024. Survei ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Puji Harjanto, S.T.

Menurut Puji Harjanto, berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penetapan Warisan Geologi, warisan geologi atau geoheritage adalah keragaman geologi yang memiliki nilai lebih sebagai suatu warisan karena menjadi rekaman yang pernah atau sedang terjadi di bumi.

Karena bernilai ilmiah tinggi, langka, unik, dan indah, sehingga dapat digunakan untuk keperluan penelitian dan pendidikan kebumian.

Puji menerangkan, survei yang dilakukan di Kecamatan Karangan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang aksesibilitas dan pemanfaatan yang telah dilakukan di lokasi warisan geologi tersebut.

Informasi awal mengenai lokasi dan potensi yang dapat dikembangkan dari objek lokasi geologi ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk langkah-langkah pengembangan lebih lanjut.

“Ini dilakukan untuk mendapatkan informasi terbaru tentang aksesibilitas dan pemanfaatan yang telah dilakukan di lokasi warisan geologi tersebut sehingga bisa mendapatkan Informasi awal mengenai lokasi dan potensi yang dapat dikembangkan dari obyek lokasi geologi tersebut,” ungkap Puji melalui keterangan tertulis Dinas ESDM Kaltim, 5 September 2024.

Masa Depan Pemanfaatan dan Pelestarian

Dengan potensi yang dimiliki Gua Mengkuris dan Gua Rimba, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pengunjung, untuk bekerja sama dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan warisan geologi ini.

Diperlukan upaya edukasi dan peningkatan kesadaran di kalangan pengunjung mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan tidak merusak situs bersejarah.

Selain itu, pengembangan infrastruktur yang mendukung aksesibilitas dan kenyamanan pengunjung juga perlu terus ditingkatkan tanpa mengorbankan kelestarian alam dan keaslian gua.

Pengelolaan yang tepat dapat menjadikan kedua gua ini tidak hanya sebagai destinasi wisata unggulan, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan penelitian geologi yang berharga.

Ke depannya, dengan langkah pelestarian yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Gua Mengkuris dan Gua Rimba dapat terus menjadi bagian dari sejarah yang hidup, menawarkan pengalaman unik kepada para pengunjung dan menjadi saksi bisu kekayaan geologi yang tak ternilai. (*)

Exit mobile version