Kaltim Catat Rekor Baru, 10 Kabupaten/Kota Bebas Frambusia
Jakarta, SEKALTIM.CO – Provinsi Kalimantan Timur mencatatkan rekor baru dalam upaya pemberantasan penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTDs), khususnya frambusia. Pada peringatan Hari NTD Sedunia tahun 2024 yang diselenggarakan pada 6 Maret 2024 lalu, enam wilayah di Kaltim berhasil meraih Sertifikat Bebas Frambusia dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Sebelumnya, empat kabupaten/kota di Kaltim telah menerima sertifikat serupa. Dengan penambahan enam wilayah baru. Kini total ada 10 dari 14 kabupaten/kota di Kaltim yang telah resmi dinyatakan bebas frambusia oleh Kemenkes RI.
Keenam wilayah penerima Sertifikat Bebas Frambusia tersebut adalah Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Berau.
Masing-masing penerima Sertifikat Bebas Frambusia dari Kaltim antara lain:
– Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman
– Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan Geh
– Sekretaris Daerah Kota Samarinda Hero Mardanus Satyawan
– Asisten Pemerintahan & Kesra Kabupaten Berau M. Hendratno
– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Barat Rita Sinaga
– Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Kutai Kartanegara : Supriyadi
Mereka bersama 93 wilayah lainnya di Indonesia menerima sertifikat pada acara puncak peringatan Hari NTD Sedunia 2024 di Puri Agung Convention Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
“Hingga saat ini, Provinsi Kalimantan Timur menjadi 1 dari 6 provinsi di Indonesia yang seluruh kabupaten/kotanya sudah bebas frambusia,” ujar Setyo Budi Basuki, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, melalui keterangan tertulis, Jumat 8 Maret 2024.
Dinas Kesehatan Kaltim merilis, penyerahan sertifikat tersebut didahului dengan asesmen eradikasi frambusia yang dilakukan pada 2023 di enam kabupaten/kota baru penerima. Sebelumnya, sertifikat serupa telah diberikan kepada Kota Bontang, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser.
Capaian ini merupakan buah kerja keras dan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim, bersama jajarannya di kabupaten/kota, dalam mengeliminasi frambusia yang merupakan salah satu penyakit NTDs tertua di Indonesia. Kesuksesan ini menjadi motivasi untuk terus memperkuat upaya pemberantasan NTDs lainnya di wilayah Kaltim dan Indonesia secara keseluruhan.
“Dengan semangat bersatu dan bertindak, mari kita wujudkan eliminasi penyakit tropis terabaikan di Indonesia pada 2030,” pungkas Setyo, mengutip tema global Hari NTD Sedunia 2024 “Unite. Act. Eliminate.” (*)