Kutim, Sekaltim.co – Forum Pembaharuan Kebangsaan (FPK) mengambil inisiatif menggelar dialog kebangsaan yang berlangsung di Hotel Victoria, Sangatta Utara, Kamis 19 Desember 2024, menghadirkan seluruh paguyuban dan organisasi masyarakat setempat.
Dialog kebangsaan di Kutim ini memunculkan semangat persatuan dan kesatuan terus digaungkan di Kabupaten Kutai Timur pasca pelaksanaan rangkaian Pilkada 2024.
Dialog yang dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tejo Yuwono ini mengangkat tema inklusivisme sebagai fondasi penting dalam membangun persatuan bangsa.
Dalam sambutannya, Tejo menekankan bahwa kebesaran sebuah bangsa tercermin dari kemampuannya menerapkan sikap inklusif, di mana kebenaran tidak hanya menjadi milik satu kelompok tertentu.
“Selama sikap-sikap kita termasuk paradigma berpikir dalam sebuah bangsa sudah mengedepankan sikap inklusivisme, maka bangsa tersebut sudah berhasil menerapkan nilai-nilai kebangsaan,” ungkap Tejo di hadapan Ketua FPK Kutim Abdul Kadir dan para undangan lainnya.
Tejo menggarisbawahi bahwa sikap inklusif membawa nilai-nilai luhur seperti kerendahan hati dan penghormatan terhadap kelompok lain.
Nilai-nilai ini menjadi elemen penting dalam membangun peradaban bangsa yang kokoh. Ia mengapresiasi masyarakat Kutai Timur yang telah menunjukkan kearifan lokal melalui sikap inklusif yang terbuka.
“Saya merasakan kagum dengan kearifan lokal yang ditunjukkan oleh masyarakat Kutai Timur yang mampu mengedepankan sikap inklusivisme yang sangat terbuka. Sehingga mampu memberikan peluang bagi sesama anak bangsa untuk berbuat sesuatu di daerah ini. Dan ini perlu kita apresiasi,” tuturnya.
Dialog kebangsaan ini semakin bermakna dengan kehadiran narasumber dari berbagai lembaga penyelenggara pemilu, termasuk Bawaslu, KPU, dan Polres Kutim.
Kehadiran perwakilan institusi negara ini turut memperkaya diskusi tentang pentingnya merajut kembali persatuan dan persaudaraan pasca rangkaian pemilihan umum 2024, mulai dari Pemilihan Presiden, Legislatif, hingga Kepala Daerah.
Tejo mengakhiri sambutannya dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah berkontribusi dalam mensukseskan pelaksanaan pemilu.
“Saya juga ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung ikut serta mensukseskan kontestasi pemilihan umum tahun 2024 mampu berjalan aman, damai dan kondusif terutama di Kabupaten Kutai Timur,” pungkasnya.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat dari berbagai elemen masyarakat Kutai Timur untuk menjaga persatuan dan kedamaian pasca pemilu.
Dialog kebangsaan yang diinisiasi FPK ini menjadi momentum penting dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya sikap inklusif dan toleran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menjadi langkah strategis bagi Kutim dalam menjaga stabilitas sosial dan politik di Kabupaten Kutai Timur, sekaligus memperkuat fondasi demokrasi di tingkat lokal. (*)